Djawanews.com—Diam di rumah bersama pasangan selama masa pandemi bisa menjadikan pasangan lebih harmonis, namun juga bisa jadi menjadi awal sebuah perselisihan karena banyaknya obrolan yang terjadi. Oleh karena itu selain social distancing untuk kesehatan fisik, social quiet bisa menjaga hubungan Anda.
Dilansir Djawanews dari laman Psychology Today, berikut adalah penjelasan bagaimana penerapan social quiet harus sejalan dengan social distancing untuk menjaga keharmonisan hubungan Anda dengan pasangan.
Social Quiet dan Social Distancing
Para ilmuwan telah memastikan tindakan berbicara dapat mengeluarkan tetesan yang menyebarkan virus. Menggunakan aturan dasar yang sama untuk jarak fisik, social quiet berarti jika Anda berada dalam jarak enam kaki dari pasangan Anda, Anda memilih menyimpan pikiran Anda sendiri dan memutuskan tidak berbicara dengan pasangan Anda.
Dengan mengurangi intensitas obrolan dengan pasangan, Anda akan terhindar dari hal-hal yang memungkin ketegangan, misalnya keluhan dan kecemasan pasangan Anda perihal ekonomi dan sebagainya yang mungkin juga menulari emosi Anda pribadi.
Para psikolog telah lama mengetahui tentang penularan emosi, bahwa emosi mirip dengan virus sosial, menyebar dari satu orang ke orang lain. Sementara Covid-19 disebarkan melalui batuk, bersin, menyentuh, dan berbicara, emosi menyebar melalui pemancar emosional, misalnya ekspresi wajah, suara, dan gerakan perilaku.
Contoh sederhana penularan emosi ini adalah ketika Anda menonton sebuah komedi lucu di televisi. Semua hal dimainkan dalam komedi tersebut memancing Anda untuk tertawa atau lebih tepatnya ‘terinfeksi tawa’.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa hidup dengan individu yang mengalami depresi dan cemas dapat membuat pasangan mereka lebih mungkin merasakan hal yang sama. Dan pertengkaran atau bahkan perceraian sangat mungkin terjadi ketika dua individu dalam satu rumah mengalami tekanan emosi yang sama.
Dengan meminimalkan obrolan saat karantina itu artinya Anda telah membantu diri Anda dan pasangan Anda untuk tetap stabil secara emosial. Demi kesehatan fisik, Anda telah menahan diri untuk tidak menyentuh mulut Anda. Sekarang cobalah untuk tidak membuka mulut Anda.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.