Djawanews.com—Jacques Marie Émile Lacan lahir pada 13 April 1901. Ia merupakan tokoh penting dalam psikoanalisis Freudian. Bahkan Lacan sering disebut sebagai Freud Francis (the French Freud). Tulisannya mengeksplorasi pentingnya penemuan Freud tentang alam bawah sadar, terutama secara filosofis.
Pemikiran Lacan yang terkenal yakni teorinya tentang subjek yang dibagi ke dalam tiga tahapan: real, imajiner, dan simbolik. Berikut penjelasan mengenai ketiga tahapan tersebut.
Tiga Tahapan dalam Subjektivitas Lacanian
1. Real (The Real)
Real merupakan sebutan Lacan untuk Real dunia sebelum bahasa atau ruang yang belum terbahasakan; wilayah gelap yang tidak diketahui oleh manusia. Lacan menggambarkannya sebagai “saat kepenuhan” atau “keutuhan” (wholeness, unity) yang hilang ketika kita masuk ke dalam wilayah bahasa (Symbolic Order).
Fase Real terjadi pada masa seorang anak berusia 0-6 bulan. Dalam rentang tersebut sang anak belum mampu membedakan dirinya dari orang tua dan dunia sekitarnya, yakni belum menyadari batas-batasannya.
2. Imajiner (The Imaginary)
Imajiner ditandai dengan proses yang disebut dengan “tahap cermin” (mirror stage). Tahap ini terjadi saat seorang anak berusia 6-18 bulan. Menurut Lacan, manusia dilahirkan secara premature, artinya mereka tidak dapat secara langsung mengkoordinasikan gerakan dan organ-organ tubuhnya hingga usia tertentu.
Tahap cermin mencakup dinamisme libidal disebabkan oleh identifikasi si anak dengan “Aku ideal” atau “ego ideal”. Tahap ini adalah tahap pengenalan awal dirinya sebagai aku, sebelum kemudian masuk ke dalam wilayah bahasa.
3. Simbolik (The Symbolic)
Tahapan simbolik merupakan realitas yang telah dilingkupi bahasa. Ia merupakan kerangka impersonal yang berlaku dalam masyarakat, sebuah ruang di mana setiap orang mengambil tempat di dalamnya. Tahap ini terjadi pada seorang anak yang berusia 18 bulan–4 tahun.
Secara sederhana tahapan simbolik adalah di mana si anak mulai memasuki kehidupan sosialnya. Dan tidak ada jalan lain untuk memasukinya kecuali dengan bahasa. Di sinilan si anak mulai menampilkan keinginan dan karenanya membentuk sebuah subjek manusiawi.
Ikuti hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.