Siapa yang tidak mengenal boneka raksasa yang menari-nari sambil menggunakan pakaian tradisional? Ondel-ondel merupakan ikon kota Jakarta yang sering digunakan untuk memeriahkan festival atau untuk menyambut tamu kehormatan. Tokoh wayang ini merupakan salah satu jenis pertunjukan tradisional yang masih eksis dan tidak hilang tergeser oleh modernisasi.
Sosok menyeramkan dengan ukuran raksasa tersebut rupanya memiliki sejarah yang panjang berkaitan dengan penggunaan dan tujuan. Obdel-ondel juga mengalami perubahan penampilan seiring berjalannya waktu. Berikut ini sejarah ondel-ondel yang merupakan ikon Jakarta.
Sejarah Ondel-Ondel Kebudayaan Betawi
Dahulu kala sosok ondel-ondel memiliki ciri wajah yang mengerikan. Wajah ondel-ondel dulu dilengkapi dengan taring, tatapan mata yang besar dan mengancam. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap bencana atau untuk menangkal roh jahat yang berkeliaran.
Dahulu ondel-ondel juga tidak hanya dipertunjukkan di jalan-jalan namun diletakkan di depan desa untuk tujuan ritual pengusiran bencana. Ondel-ondel yang kini kita ketahui tidak hanya muncul saat ada perayaan atau penyambutan tamu namun juga digunakan masyarakat untuk hiburan jalanan. tampilan wajah ondel-ondel juga lebih ramah tanpa taring dan tatapan tajam.
Sejarah ondel-ondel juga mencatat bahwa pada zaman dulu orang yang memainkan ondel-ondel akan meminta opium pada masyarakat, namun saat opium dilarang oleh pemerintah Hindia Belanda, ondel-ondel meminta cerutu sebagai gantinya. Saat ini ondel-ondel juga menerima uang yang dilakukan dengan cara menaruhnya di mulut mereka.
Pemuatan ondel-ondel tidak terlepas dari berbagai ritual yang wajib dilakukan. ritual bertujuan agar proses pembuatan berjalan lancar da nada semangat kebajikan yang masuk ke dalam sosok ondel-ondel. Beberapa ritual yang harus dilakukan antara lain memberikan kemenyan, kembang tujuh rupa, dan sesajen berupa bubur.
Pada masa setelah kemerdekaan Indonesia, Gubernur Jakarta saat itu, Ali Sadikin berupaya untuk lebih mengenalkan sosok ondel-ondel sebagai warisan budaya Betawi. Ia menghilangkan unsur-unsur mengerikan pada tampilan ondel-ondel dan sering menampilkan di banyak acara seperti peresmian gedung baru dan pernikahan. Ondel-ondel umumnya menari dengan diiringi musik tanjidor atau gambang kromong.
Itulah sejarah ondel-ondel yang merupakan ikon Jakarta. Simak juga sejarah kelam Hari Valentine.