Djawanews – Bagi generasi 90-an tentu setuju jika Minggu adalah harinya film animasi atau film kartun. Mulai dari subuh hingga malam di tahun 2000-an , anak-anak akan puas menonton televisi. Namun perlu anda ketahui sejarah film animasi di Indonesia ternyata sudah berlangsung sejak lama.
Presiden Soekarno sendiri memiliki ambisi besar terkait perkembangan film animasi di Indonesia. Hal tersebut dengan dikirimnya Dukut Hendronoto untuk belajar animasi di Walt Disney, Amerika Serikat.
Kemudian pada tahun 1955, Dukut Hendronoto membuat film animasi dua dimensi yang berjudul “Si Doel Memilih”. Meskipun film animasi tersebut digunakan untuk kepentingan politik dan guna sosialisasi kampanye pemilihan umum, namun hal tersebut adalah tonggak animasi modern di Indonesia.
Dukut Hendronoto atau dikenal Pak Ooq adalah seniman lukis Indonesia yang tenar di tahun 50 hingga 60-an. Beliau juga pernah menjadi guru gambar di TVRI dan salah satu seniman yang dekat dengan Soekarno.
Kemudian era film animasi di Indonesia semakin berkembang di tahun 70-an dengan munculnya studio animasi pertama, Anima Indah. Studio tersebut adalah pelopor animasi di nusantara.
Drs Suyadi atau Pak Raden adalah salah satu staf di Anima Studio. Studio tersebut menghasilkan beberapa film animasi di antaranya “Timun Mas”, “Trondolo” dan “Batu Setahun”.
Kemudian TVRI pada waktu itu tidak ingin ketinggalan dengan menghadirkan iklan animasi dalam program siaranya “Mana Suka Siaran Niaga”. Berikut ini iklannya.
Setelah tahun 70-an animasi buatan dalam negeri memang bermunculan, namun masuknya animasi Jepang seakan hanya membuat animasi Indonesia sebagai pelengkap saja. Memang animasi Indonesia selalu ada, namun intensitasnya tidaklah banyak.
Berdasarkan sejarah film animasi di Indonesia membuktikan, jika peran dan kepedulian negara turut ambil andil dalam perkembangannya. Setuju? Jangan lupa baca juga hal-hal unik dan menarik lainnya, hanya di Konten Serba-SerbiDjawanews.