Djawanews.com—Kualitas udara global tercemari oleh aktivitas manusia. Namun belum lama ini ilmuwan atmosfer mengidentifikasi udara terbersih di Bumi dalam sebuah penelitian. Ditemukan bahwa wilayah atmosfer di Samudra Selatan tidak berubah oleh aktivitas manusia.
Mikroba di Udara Samudra Selatan Tidak Berasal dari Benua
Cuaca dan iklim adalah proses kompleks yang menghubungkan setiap wilayah yang ada di bumi, dan dengan perubahan iklim yang cepat sebagai akibat aktivitas manusia, sulit untuk menemukan area atau proses apa pun di Bumi yang tidak tersentuh oleh manusia.
Namun penelitian belum lama ini yang dilakukan oleh Professor Sonia Kreidenweis dan timnya dari Colorado State University memprediksi udara di atas Samudra Selatan yang terpencil yang mengelilingi Antartika menjadi wilayah yang paling tidak terpengaruh oleh manusia dan debu dari benua.
Dalam penelitian selanjutnya ditemukan bahwa aerosol yang mengendalikan sifat-sifat awan Samudra Selatan sangat terkait dengan proses biologis laut, dan Antartika tampaknya terisolasi dari penyebaran mikroorganisme ke selatan dan pengendapan nutrisi dari benua selatan.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa Samudra Selatan adalah salah satu dari sangat sedikit tempat di Bumi yang terkena dampak minimal oleh aktivitas antropogenik.
Pengujian sampel dari mikroorganisme yang tersebar ratusan hingga ribuan kilometer oleh angin di atas Samudra Selatan pun dilakukan. Mereka menemukan bahwa mikroba tersebut berasal dari laut dan tidak datang dari benua yang artinya Samudra Selatan terbebas dari polusi akibat aktivitas manusia.
Hasil ini berlawanan dengan semua penelitian lain dari lautan di subtropis dan belahan bumi utara, yang menemukan bahwa sebagian besar mikroba berasal dari benua yang bergerak melawan angin.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri yang dibahas Djawanews di sini.