Djawanews.com—Grand Final Indonesian Idol yang dihelat semalam (24/2) terkesan bebeda dengan kehadiran Sang Raja Dangdut Rhoma Irama. Karisma Rhoma Irama memang tidak pernah pudar meskipun sudah sangat lama tidak terlihat di panggung hiburan tanah air.
Dalam acara tersebut Rhoma membawakan 3 lagu yakni ‘Seni’, ‘Kerinduan’, dan lagu pop miliknya Lionel Richie yang berjudul ‘Hello’. Seluruh penonton dan tidak ketinggalan para juri (Rossa, Anang, Judika, dan Ari Lasso) pun ikut bernyanyi dan bergoyang dalam alunan lagu yang dibawakan Soneta.
Tidak hanya kemampuan bermain musiknya yang masih tetap handal, namun suara vokalnya yang khas masih terdengar enak bahkan di usianya yang sudah 73 tahun. Bagaimana Rhoma Irama bergulat membawa dangdut dari masa-masa? Berikut uraian singkat Djawanews.
Perjalanan Panjang Rhoma Irama: dari Zaman Rok sampai Zaman Youtube
Musik dangdut yang kita kenal saat ini merupakan perpaduan seni musik melayu dan musik modern. Dan ini adalah jasa besar Rhoma Irama yang dengan jenius meracik kedua jenis musik tersebut dan melahirkan seni musik baru yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
Perjuangan Rhoma Irama dan dangdut saat itu tidaklah mudah, ia harus bersaing dengan seni musik rok yang digemari masyararakat. Dikutip Djawanews dari acara Mata Najwa, untuk mengangkat seni musik melayu yang dianggap rendah saat itu, Rhoma memasukkan unsur-unsur rok ke dalam musik melayu. Tidak hanya dari sisi instrument tetapi juga lengkap dengan nada-nadanya.
“Saya sengaja melakukan revolusi itu, karena waktu itu dunia dilanda ‘Rock Paper’ dengan komandannya Led Zeplin dan The Purple. Semua dilanda, termasuk Indonesia. Waktu itu dangdut itu ndak ada, namanya orkes melayu waktu itu. … Waduh ini kalau musik melayu tidak direvolusi, maka hilanglah musik melayu ini, maka saya lakukanlah revolusi, “ Jelas Rhoma di acara Mata Najwa, Kamis (23/8/2018)
Seni musik baru bernama ‘dangdut’ tersebut pun berhasil mencuri hati masyarakat Indonesia. Bahkan bisa dibilang lebih digemari dari lagu rok. Tidak hanya melalui panggung-panggung musik, Rhoma juga memasukkan lagunya ke dalam film-filmnya yang tercatat sebagai Box Office waktu itu.
Di tahun 2000an ketika musik Indonesia didominasi oleh musik pop, Rhoma Irama tidak tinggal diam. Ia merekrut anaknya, Ridho Rhoma, dan membentuk band bernama Sonet2 yang membawakan lagu-lagu Soneta dengan aransemen musik pop. Sonet2 pun diterima baik oleh masyarakat Indonesia, bahkan sampai melakukan konser di luar negeri.
Saat ini, yang bisa dibilang zaman youtube, Rhoma Irama juga tidak tinggal diam. Ia membuat chanel youtube sendiri bernama ‘Rhoma Irama’ yang berisi video-videonya ketika mengisi acara di berbagai tempat dan juga video dakwah. Terlihat dalam salah satu video yang diupload dalam chanel tersebut, ia berduet dengan penyayi dangdut masa kini Via Vallen.
Demikian sekilas tentang sepak terjang Rhoma Irama dan dangdut. Tulisan ini sudah pasti tidak akan bisa menggambarkan dengan lengkap perjalanan panjang ‘Sang raja’. Tetapi yang jelas dangdut tidak akan sebesar sekarang tanpa Rhoma Irama.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, baik nasional ataupun internasional, yang telah dibahas Djawanes di sini.