Djawanews.com—Pramoedya Ananta Mastoer atau lebih dikenal sebagai Pramoedya Anantatoer ternyata punya sejarah menarik soal seks, lebih tepatnya seks dengan bule. Pram ternyata melakukan pengalaman seksnya dengan bule.
Bagi Pram, seks dengan bule bisa mengangkat derajat kemanusiaan bangsa Indonesia sama dengan Belanda. Bagaimana ya ceritanya sampai demikian?
Pram, Seks, dan Kemanusiaan
Pramodya Anantatoer memang berbeda dengan sastrawan kebanyakan. Hidup pada masa kololonial Pram sering membuat perempuan bule patah hati. Bahkan ia sesumbar punya pacar dari setiap negara.
“Banyak (tertawa). Biasanya mahasiswi. Setiap negara, saya punya pacar. Begitulah,” jawaban Pram ketika ditanya mengenai pacar bulenya, seperti dikutip dari majalah Playboy.
Bagaimana ceritanya Pram bisa melakukan hubungan seks pertama dengan bule?
Ketika itu Pram sedang dinas di wilayah negeri Belanda. Ia yang datang dari kalangan proletar negeri jajahan Hindia Belanda, secara langsung mengalami culture shock di negeri kincir angin tersebut.
Pram yang terbawa pergaulan bebas noni-noni Belanda dan sempat berpacaran membawa pram untuk pertama kalinya merasakan hubungan seks.
Bagi sastrawan yang getol membela kemanusiaan ini pengalaman seks pertamanya sangat berarti untuk menghilangkan inferioritasnya sebagai anak jajahan di tengah kehidupan orang-orang Belanda. Dengan kata lain seks dengan noni bule telah mengangkat drajatnya setara dengan orang-orang Belanda.
”Karena hubungan seks itu, perasaan minder sebagai anak petani pada diri saya hilang seketika. Semua dari kita ternyata sama. Punya hak dan derajat yang sama juga sebagai manusia. Punya kemungkinan yang sama juga kalau memang kita punya keberanian,” kata Pram, pada cuplikan film mengenai dirinya yang di putar kembali di acara seminar ”Generasi Muda dalam Pemikiran Pramoedya Ananta Toer” yang di adakan FISIP UI, September 2006.