Susu sapi seperti diketahui menjadi salah satu sumber kalsium dan protein yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun penelitian menunjukkan konsumsi susu sapi yang berlebihan justru bisa mengakibatkan kerusakan pada tulang.
Penelitian yang dilakukan di berbagai wilayah di dunia menunjukkan hasil yang berbeda-beda, tetapi ada baiknya untuk lebih bijak dalam mengkonsumsi susu sapi.
Sebagian orang memilih untuk mengkonsumsi susu alternatif. Apakah susu alternatif lebih baik dari susu sapi? Berikut ulasannya.
Kebutuhan Kalsium dan Protein: Susu Sapi atau Susu Alternatif
Kekhawatiran seputar susu sapi antaralain yakni terkait hormon yang turut terminum dalam susu sapi. Sapi diperah saat hamil di mana level estrogen bertambah 20 kali lipat.
Laura Hernandez, pakar mempelajari biologi laktasi di Universitas Wisconsin di AS berkata, meminum hormon yang ada di dalam susu sapi tidak perlu dikhawatirkan. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang lebih baru yang menemukan bahwa estrogen dalam susu sapi tidak berbahaya.
Selain itu, yang ditakutkan dari konsumsi susu sapi yakni adanya kaitan antara konsumsi susu dengan penyakit jantung karena kadar lemak jenuh di dalamnya. Sejatinya susu murni hanya mengandung sekitar 3,5% lemak dan bisa diatasi dengan tidak mengkonsumsinya secara berlebihan.
Bagaimana dengan susu alternatif? Umumnya susu alternatif terbuat dari soya, almond, kacang mede, hazelnut, kelapa, kacang macadamia, beras, rami, gandum atau rami.
Salah satu susu alternatif tersebut yakni susu soya. Susu soya merupakan pengganti terbaik untuk susu sapi dalam hal protein, karena soya adalah satu-satunya yang memiliki kandungan protein yang nyaris serupa. Namun secara kualitas protein yang dikandungnya lebih rendah daripada susu sapi. Sedangkan protein yang dibutuhkan anak-anak ataupun orang dewasa untuk perkembangan tulang yakni protein berkualitas tinggi.
Demikian ulasan mengenai susu sapi dan susu alternatif, Djawanews serahkan keputusan di tangan pembaca.