Djawanews.com - Seorang ibu melahirkan umumnya dua atau tiga bayi kembar. Hal itu biasanya terjadi di dunia. Namun, berbeda dengan ibu yang satu itu setelah berhasil melahirkan 10 bayi kembar sekaligus.
Hal ini dialami seorang perempuan asal Afrika Selatan bernama Gosiame Thamara Sithole. Ibu berusia 37 tahun itu dilaporkan telah melahirkan 10 bayi kembar. Karena itu pula, ibu itu berhasil pecahkan rekor dunia.
Awalnya, Sithole mengira dia akan memiliki delapan anak. Namun, ketika dia melahirkan di Rumah Sakit Pretoria pada Senin (7/6/2021) lalu, dia terkejut ketika melihat 10 bayi yang muncul.
“Ini terdiri dari 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Saya senang. Saya emosional. Saya tidak bisa berkata-kata lagi,” ungkap suami Sithole, Teboho Tsoetsi.
Saat mengandung, Sithole mengaku bahwa ia menjalani masa kehamilan yang sangat normal. Sang ibu tidak pernah menerima perawatan kesuburan, yang kerap dikaitkan dengan kelahiran bayi kembar.
Kelahiran Decuplets Pertama di Dunia
Sithole melahirkan dengan cara operasi caesar. Konon, kelahiran 10 anak kembar Sithole ini akan menjadikannya sebagai kelahiran decuplets pertama yang diketahui.
Decuplets sendiri merupakan salah satu kelompok bayi sepuluh yang lahir pada waktu bersamaan. Sementara itu, rekor sebelumnya sempat diklaim oleh seorang perempuan asal Mali, Afrika Barat, bernama Halima Cisse yang dikabarkan melahirkan sembilan anak pada Mei lalu.
“Guinness World Records mengetahui berita bahwa Gosiame Thamara Sithole telah melahirkan decuplets, dan kami mengirimkan ucapan selamat serta harapan terbaik kami kepada keluarga,” kata juru bicara dari lembaga tersebut kepada New York Post.
Sithole sempat memamerkan perut buncitnya yang besar saat ia menjalani pemotretan dengan sang suami pada Mei lalu. Kala itu, ia mengira kalau mereka akan mengharapkan delapan anak kembar.
Kenyataan itu juga sempat membuat Sithole bingung. Sebab, hasil USG awal hanya menunjukkan enam bayi.
“Ketika dokter memberi tahu saya, saya membutuhkan waktu untuk bisa mempercayainya. Bahkan ketika saya melihat hasil scan USG saya tidak percaya. Tapi, seiring berjalannya waktu, saya menyadari itu memang benar. Saya berjuang untuk tidur di malam hari,” kata Sithole.