Djawanews.com—Masa karantina Covid-19 bisa menjadi jalan spiritual untuk merenungkan kembali makna hidup. Novel fiksi bisa menjadi salah satu pilihan terbaik untuk menemani kamu melakukan hal itu. Selain menawarkan hiburan novel fiksi juga syarat dengan pesan-pesan yang bisa kamu renungkan selama #dirumahaja.
5 Novel Fiksi Terbaik Pilihan Djawanews
-
Cantik Itu Luka oleh Eka Kurniawan
Novel ini berkisah tentang seksualitas, penjajahan, dan perlawanan. Dewi Ayu, sang tokoh utama, dipaksa menjadi pelacur di usia belia yang kemudian dilakukannya dengan totalitas hingga dia menjadi pelacur tersohor di Halimunda.
Dewi Ayu memiliki 3 orang anak yang ketiganya cantik semua, sampai suatu hari ia ketika mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberikan nama anak tersebut Si Cantik.
Novel “Cantik Itu Luka” masuk dalam daftar 100 buku terbaik versi New York Times. Dengan alur cerita yang tidak mudah ditebak, akan membuatmu tidak bisa berhenti untuk membaca setiap bagian dari novel ini.
-
Orang-orang Blomington oleh Budi Darma
“Orang-orang Blomington” merupakan ontologi 7 cerita pendek dengan latar belakang yang berbeda-beda. Buku ini sukses memukau pembaca lintas generasi melalui permasalahan yang diangkat—emosi-emosi terdalam manusia. Buku ini membawa Budi Darma berhasil menyabet penghargaan S. E. A. Write Award 1984 dari Pemerintah Thailand.
-
Laut Bercerita oleh Leila S. Chudori
Novel ini bercerita tentang kasus penghilangan orang yang pernah terjadi di Indonesia. Novel ini melihat kasus tersebut dari sudut pandang keluarga korban yang mengalami penghilangan paksa.
Chudori membagi novel ini menjadi 2 bagian, yang pertama mengambil sudut pandang seorang mahasiswa aktivis bernama Laut, menceritakan bagaimana Laut dan kawan-kawannya menyusun rencana, berpindah-pindah dalam pelarian, hingga tertangkap oleh pasukan rahasia. Sedangkan bagian kedua mengisahkan Asmara Jati, adik kandung dari Laut.
Novel ini telah diangkat ke dalam sebuah film pendek dengan judul yang sama dan dibintangi oleh selebriti kenamaan tanah air, seperti Reza Rahadian, Dian Sastro, Ayushita Nugraha, dll.
-
Seri Supernova oleh Dee Lestari
Seri pertama yakni “Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh” terbit pada 2001 telah menjadi megabestseller. Terdiri dari 6 seri, Supernova merupakan novel yang selalu ditunggu-tunggu penikmat fiksi tanah air. Presiden Jokowi bahkan kedapatan membeli “Intelegensi Embun Pagi” yang merupakan seri terakhir “Supernova”.
Saat ini semua seri sudah lengkap, kamu bisa membacanya tuntas tanpa harus menunggu lagi.
-
Keberangkatan oleh Nh. Dini
Novel ini berkisah tentang Elisa, gadis keturunan Belanda yang jatuh cinta kepada lelaki Jawa. Kisah cinta dan drama keluarga mewarnai novel yang penuh dengan pertanyaan atas jati diri dan hakikat menjadi perempuan di negeri ini.
Karya-karya Nh. Dini khas dengan pembelaannya terhadap kaum perempuan, salah satunya novel “Keberangkatan”. Nh. Dini merupakan penerima penghargaan Lifetime Achievement Award Ubud Writers & Readers Festival 2017 (UWRF).
Demikian 5 novel fiksi terbaik pilihan Djawanews, semog a bisa menemanimu merenung selama #dirumahaja.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.