Djawanews.com—Dunia terpaku oleh wabah corona yang semakin menggila. Semakin jelas terlihat bahwa tindakan penguncian dan pembatasan perjalanan terlalu terlambat untuk dilakukan. Seperti menutup pintu gudang setelah kuda-kuda pergi, di zaman globalisasi seperti saat ini kuda-kuda itu suda lama meninggalkan gudang.
Diperkirakan secara luas bahwa Covid-19 muncul dari pasar daging dan margasatwa di Wuhan, Cina. Wabah seperti ini sebenarnya dapat dihindari dengan memodernisasi sistem makanan kita. Dilansir Djawanews dari laman Wired berikut adalah kata ilmuwan mengenai hal tersebut.
Modernisasi Perolehan Daging untuk Melepas Kergantungan pada Hewan
Hewan liar yang dikurung dan dipelihara menciptakan tempat berkembang biak yang sempurna untuk pandemi. Selain itu kepadatan populasi yang luar biasa tinggi, tingkat stres yang berkepanjangan, sanitasi yang buruk, dan diet yang tidak alami dapat menjadi faktor utama bagi virus untuk bertemu dengan inang manusia-nya yang lemah.
Setelah pandemi terinfeksi pada manusia, maka selanjutnya pergantian inang virus terjadi dari manusia ke manusia. Hal ini berakibat jauh lebih fatal ketika virus berganti inang dari hewan ke manusia, terlihat sampai saat ini pandemi menjadi pembunuh paling mematikan sepanjang sejarah.
Serangan virus rutin (flu burung, flu babi, dsb.) dari makanan ini menunjukkan bahwa terlepas dari rute yang tepat dari penularan wabah Covid-19 saat ini, ketergantungan kita pada peternakan hewan dalam skala besar bukanlah hal yang bijaksana untuk menghindari perulangan pandemi.
Sudah waktunya untuk mencari jalan lain, sebagai sebuah peradaban, dan tidak lagi menggunakan hewan untuk menghasilkan daging. Kita harus sadar bahwa sistem ini tidak efisien dan sangat tidak aman.
Untungnya, mengeluarkan hewan dari sistem makanan kita lebih mudah daripada yang kita kira. Kategori daging perlu didefinisikan ulang. Daging sebagai pengalaman indrawi merupakan kombinasi asam amino, lemak, dan mineral dan ini bisa didapat di luar daging hewan. Tidak ada hewan yang harus diternak atau diburu dan tidak ada penyakit pembunuh.
Pemerintah mencurahkan sumber daya yang sangat besar ke dalam program pengembangan vaksin dalam upaya mengendalikan kematian akibat virus corona. Tetapi semua ini tidak akan mencegah pandemi berikutnya, dan bahkan berpotensi lebih buruk jika tidak ada perubahan dalam sistem makanan kita.
Sudah saatnya untuk menjauh sepenuhnya dari daging yang berasal dari hewan. Daripada mencoba menutup pintu setelah kuda-kuda pergi, sudah waktunya untuk membangun gudang yang lebih baik.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.