Djawanews – Setelah rilis di YouTube, film “Jejak Khilafah di Nusantara” garapan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tersebut menjadi ramai dibicarakan dan membuat pro-kontra. Dalam artikel ini tidak akan membicarakan film tersebut, namun secara umum membahas jejak Khalifah Turki Utsmani yang konon sampai di Nusantara.
Kepercayaan masyarakat terbesar atas Khalifah Turki Utsmani ada di Pulau Sumatera. Sebagaimana diketahui, Sumatera di masa lampau adalah gerbang masuk nusantara dan kerajaan Islam banyak bercokol di sana.
Dalam buku Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII yang ditulis Azyumardi Azra, menyatakan jika Minangkabau merupakan salah satu wilayah yang mempercayai kekuasaan peradaban Turki Utsmani di Nusantara (dilansir dari Historia).
Karya sastra sejarah atau Tambo Minangkabau dalam Kisah Nur Muhammad, salah satunya mencatat ada “Benua Ruhum” atau Benua Roma yang pada saat itu dipegang oleh kekuasaan Turki Utsmani.
Dalam Kisah Nur Muhammad, mempercayai jika penguasa alam Minangkabau adalah adik laki-laki Sultan Ruhum atau Rum (yang disebut sebagai Maharaja Alief).
Buku tersebut juga menegaskan jika ornag-orang Minangkabau percaya jika penguasa pertama mereka merupakan keturunan Khalifah Rum (Utsmani) yang ditugaskan menjadi syarif di wilayahnya.
Selain Kisah Nur Muhammad, banyak hikayat melayu lainnya yang juga mengisahkan Raja Rum dan kedekatannya dengan kerajaan-kerajaan di Pulau Sumatera pada masa itu.
Meskipun demikian, Kekhilafahan Turki Utsmani susah untuk dibuktikan secara otentik. Namun melalui beberapa karya sastra tersebut dapat diketahui bagaimana pandangan masyarakat di nusantaran terkait kehemogi penguasai dunia barat di masa lalu, Turki Utsmani dalam hal ini.
Selain jejak Khilafah Turki Utsmani, baca juga hal-hal unik dan menarik lainnya, hanya di Konten Serba-Serbi Djawanews.