Djawanews.com—Jamaah tabligh di ibukota India, New Delhi diduga menjadi kantung penyebaran Covid-19 karena telah menggelar acara akbar yang diikuti ribuan orang. Pemerintah India menemukan ada 128 kasus positif Covid-19 berkaitan dengan acara itu di mana 7 di antaranya meninggal dunia.
Tabligh Akbar yang Menginfeksi Ratusan Orang
Jamaah Tabligh merupakan organisasi Sunni yang didirikan di utara India oleh Maulana Mohammed Ilyas Kandhlawi pada tahun 1926. Organisasi ini tumbuh subur sebelum pemisahan India dan Pakistan, dan kini memiliki pengikut di 80 negara.
Acara tabligh akbar yang diselenggarakan jamaah tabligh di New Delhi, India digelar antara 13 sampai 15 maret. Acara ini setidaknya 7.600 warga muslim India dan 1.300 wisatawan asing, termasuk dari Malaysia dan Indonesia. Sebelumnya pemerintah India telah melarang diadakannya acara tersebut, namun larangan tersebut tidak dipatuhi.
Kepolisian India akhirnya menutup paksa kantor pusat organisasi di area pemukiman muslim di New Delhi, Nizamuddin. Ketika melakukan penutupan, polisi menemukan sekitar 2.000 orang masih menetap di asrama. Menteri Kesehatan New Delhi, mengklaim pihaknya menemukan 24 orang penghuni asrama positif Covid-19.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri India akan memasukkan ratusan pengunjung asal Indonesia ke dalam daftar hitam imigrasi.
“Mereka datang ke sini dengan visa wisata. Tapi mereka malah berpartisipasi dalam konferensi agama. Ini adalah pelanggaran aturan keimigrasian,“ kata seorang pejabat Kemendagri, seperti dikutip Djawanews dari DW, Kamis (2/4/2020).
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.