Djawanews.com—Nasi merupakan sumber energi utama sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun penelitian menemukan diet rendah karbohidrat dapat mencegah dan bahkan memperbaiki kerusakan otak yang disebabkan usia.
Hubangan Diet Rendah Karbohidrat dan Otak
Setelah melakukan pemindaian terhadap otak, para peneliti menemukan bahwa sistem kerja otak manusia mulai memburuk di akhir usia 40an—lebih awal dari yang diyakini sebelumnya.
“Perubahan neurobiologis yang terkait dengan penuaan dapat dilihat pada usia yang jauh lebih muda daripada yang diperkirakan yakni pada akhir 40-an,” kata Lilianne R Mujica-Parodi, seorang profesor dari Stony Brook University, seperti dikutip Djawanews dari The Guardian, Sabtu (7/3/2020).
Namun penelitian ini juga menemukan bahwa hal tersebut dapat dicegah atau dibalikkan dengan pola makan yang meminimalkan konsumsi karbohidrat.
Penelitian tersebut melibatkan hampir 1000 orang dengan rentang usia antara 18 sampai 88 tahun. Para peneliti menemukan bahwa percepatan kerusakan pada jalur saraf tergantung pada dari mana otak mendapatkan energi. Ditemukan Glukosa menurunkan stabilitas jaringan otak, sedangkan Keton yang diproduksi oleh hati selama periode diet ketat karbohidrat membuat jaringan lebih stabil.
Bagi masyarakat Indonesia akan sangat sulit meninggalkan nasi sebagai sumber utama energi. Namun mungkin bisa diminimalkan dengan mengkonsumsi sayur dan buah.
Ikuti hal-hal unik dan menarik lainnya, baik dari dalam ataupun luar negeri, yang dibahas dibahas Djawanews di sini.