Djawanews.com—hari paskah jatuh pada hari ini, Minggu 12 April 2020. Paskah memperingati hari kebangkitan kembali Yesus kristus setelah disalib dan wafat selama tiga hari. Melihat cara pelaksanannya Paskah Kristiani tidak terlepas dari perjamuan Paskah bangsa Yahudi.
Dalam tradisi paskah Yahudi yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun, ada ritual minum anggur dari empat cawan anggur yang melambangkan empat kerajaan dunia. Begitupun yang terjadi dalam Paskah Kristiani.
Persamaan Paskah Yahudi dan Paskah Kristiani
Paskah Yahudi diawali dengan pembukaan dan do’a kepada Tuhan semesta alam dan diikuti dengan minum anggur dari cawan yang pertama dari keempat cawan anggur dan semangkuk sayur-sayuran dan kuah. Cawan yang pertama ini disebut cawan pengudusan dan ini dilakukan oleh Yesus Kristus sewaktu mengadakan perjamuan terakhir dengan para muridnya.
Begitu pun tahapan selanjutnya yakni tata cara membasuh tangan sebelum memakan sayur-sayuran, do’a minta berkat atas anggur dan roti, pembagian roti, sampai kepada nyanyian syukur pada cawan keempat, kesemuanya dilakukan Yesus dalam injil.
Dalam Paskah Kristiani, tata cara paskah Yahudi tetap hidup dalam bentuknya yang baru. Misalnya dikisahkan bagaimana Yesus menghendaki ingin merayakan Perjamuan Paskah bersama murid-muridnya. “Waktuku hampir tiba; di dalam rumahmulah, Aku mau merayakan Paskah bersama dengan murid-muridku.”
Maka kemudian terjadilah perjamuan malam bersama murid-muridnya yang kemudian terkenal dengan istilah “Perjamuan Malam Terakhir bersama para murid”. Disebut demikian, karena setelah itu Yesus tidak lagi makan bersama dengan murid-muridnya.
Dalam perjamuan Malam terakhir Yesus memimpin Paskah persis seperti perjamuan Paskah Yahudi, hanya perbedaannya adalah Yesus mengubah rumusan doa berkat atas roti dan anggur dengan kata-katanya sendiri.
Atas roti Yesus berdoa, “Ambilah, makanlah, Inilah Tubuhku.” Dan atas anggur Yesus berdoa, “Minumlah kamu semua dari cawan ini. Sebab inilah darahku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” Inilah yang dilakukan oleh Yesus Kristus ketika menetapkan Perjamuan Malam terakhir bersama muridnya.
Ada kekhasan yang nampak dalam Perjamuan Yesus itu, yaitu dari awalnya Perjamuan Paskah Yahudi menjadi Perjamuan Malam terakhir Yesus. Yesus melakukan suatu pemugaran dalam segi tertentu namun tidak mengubah esensinya.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dikupas Djawanews di sini.