Djawanews.com—Salah satu pengetahuan umum tentang rasa yakni lidah memiliki bagian-bagiannya yang dapat mengenali rasa manis, asam, asin, dan pahit. Di mana bagian depan merasakan manis, bagian belakang merasakan pahit, dan bagian samping merasakan asam dan asin. Namun penelitian terbaru menemukan hal berbeda.
Mitos Lama Soal Rasa dan Penemuan Terbaru
Pembagian pengecap di lidah dimulai sejak tahun 1900an oleh Ilmuwan Jerman David Hänig dan telah berkembang tanpa ada perbedaan secara substansial. Namun Robert Margolskee, direktur dan presiden Monell Chemical Senses Center Philadelphia, yang meneliti rasa dan bau mengatakan, “itu sama sekali tidak benar.”
Berdasarkan penemuannya, Margolskee menjelaskan bahwa rasa yang berbeda dirasakan oleh seluruh bagian lidah Anda. Setiap pengecap memiliki 50 hingga 100 sel reseptor rasa yang merespon kualitas yang berbeda, seperti asin, manis, dan lainnya. Hal ini berkaitan dengan asam amino yang diwariskan dari nenek moyang kita.
Lebih lanjut Margolskee menjelaskan sel-sel reseptor membuat kita dapat bertahan hidup dengan membuat kita mendambakan dan menghindari makanan tertentu. Anda menyukai hal-hal manis karena sejak dulu dalam sejarah evolusi kita, nenek moyang kita membutuhkan buah untuk nutrisi, dan sebaliknya makanan pahit dianggap membahayakan.
Kebiasaan nenek moyang kita dalam mendeteksi makanan di atas diwariskan secara genetis kepada kita. Namun bagaimana dengan rasa pahit yang kita suka seperti kopi? Menurut Margolskee, seiring waktu manusia belajar bahwa pahit tidak selalu berarti buruk dan seiring waktu juga bisa menerimanya sebagai makanan.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.