Djawanews.com—Banyak yang mengatakan bahwa wanita berusia di atas 40 tahun yang telah mencapai tingkat profesi dan pendidikan yang tinggi memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk menikah. Hal ini menimbulkan kecemasan tersendiri bagi wanita yang menghabiskan waktu di dunia karir atau pendidikan.
Benarkah demikian? Apakah karir dan pendidikan berbanding terbalik dengan prospek seseorang untuk menikah?
Penelitian tentang Hubungan antara Karir dan pendidikan dengan Pernikahan
Di dunia yang menjunjung tinggi kesetaraan pria dan wanita untuk mendapatkan pendidikan dan jenjang karir yang sama, menyebabkan tidak sedikit wanita berpendidikan tinggi dan menempati posisi-posisi penting di pernikahan. Namun banyak isu yang berkembang bahwa perempuan yang sukses sulit mendapatkan pasangan.
Beberapa penelitian membantah hal tersebut. Ditemukan bahwa bahwa perempuan Amerika yang bergelar setidaknya sarjana S1 punya kemungkinan lebih besar untuk menikah dan mempertahankan pernikahan mereka dibandingkan perempuan dengan tingkat pendidikan lebih rendah.
Di Amerika Serikat di mana para wanitanya berlomba-lomba mengejar pendidikan tinggi, sehingga data pada 2013 menunjukkan 60% dari mereka bergelar sarjana dan gelar master dan setengah dari semua gelar doktor.
Sebuah penelitian yang melakukan survei terhadap pasangan menikah di Amerika menemukan pada rentang 1980 dan 2008-2012, bahwa kemungkinan perempuan menikah dengan laki-laki yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah dari mereka meningkat.
Sementara itu pada priode yang sama pasangan yang istrinya memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi dari sang suami meningkat dari 22% menjadi 29%. Jadi bisa disimpulkan kemungkinan wanita dengan pendidikan lebih tinggi untuk menikah lebih besar dibandingkan mereka yang lebih rendah pendidikannya.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.