Djawanews.com—Teknologi semakin mempermudah manusia dalam menjalani aktivitas sehari-hari, mulai dari perjalananan, pekerjaan, sampai kepada hal-hal kecil seperti membayar secangkir kopi, dll. Di swedia yang populer yakni penanaman microchip seukuran biji beras yang berfungsi menyimpan semua data pribadi dan membantu dalam bertransaksi.
Akses penuh terhadap data pribadi dan penanamannya di tubuh membuat beberapa ahli mengkhawatirkan dampak sosial dan kesehatan dari penggunaan microchip tersebut. Namun setidaknya 3 dari 4 orang di Swedia sudah menggunakan teknologi ini dan mulai digunakan sejak tahun 2015.
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Implan Microchip
Implan microchip pada dasarnya adalah kode batang silindris yang, ketika dipindai, mengirimkan sinyal unik melalui lapisan kulit. Orang-orang di Swedia menggunakan sebagai pendeteksi diri pribadi dan juga sebagai alat transaksi.
Seseorang yang memiliki microchip ditubuhnya seolah telah menjadi manusia digital. Ia dapat menjawab telpon otomatis, masuk kantor tanpa id card, cek kesehatan, dan juga menggunakannya dalam berbagai jenis transaksi. Dengan kata lain smartphone Anda berpindah ke tubuh Anda sendiri. Namun kemudahan ini juga memiliki dampak negatif.
Dilansir Djawanews dari laman The Guardian, Ifeoma Ajunwa, profesor hukum ketenagakerjaan dari Cornell University, mengatakan bahwa penting untuk mempertimbangkan implikasi teknologi microchip dalam konteks peningkatan pengawasan pekerja.
“Microchip memiliki potensi untuk pengawasan yang konstan dan intim, mereka benar-benar mengikuti ke mana pun pekerja pergi. Ini tampaknya mengaburkan batas antara pekerjaan dan kehidupan keluarga,” kata Ajunwa.
Seseorang yang memiliki implan microchip tidak akan lagi memiliki privasi karena seluruh gerak-geriknya akan terdeteksi oleh server. Dan ini adalah harga mahal yang harus dibayar untuk semua keuntungan yang didapatkan dari teknologi tersebut.
Selain itu beberapa ahli mengkhawatirkan dampak kesehatan dari penggunaan microchip seperti infeksi atau reaksi pada sistem imunitas tubuh. Namun sejauh ini belum ada kabar terkait hal itu dari penggunaan microchip di Swedia.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.