Djawanews.com – Seperti yang sudah maklum, tidak diperbolehkan bagi biarawati atau suster dalam Katolik untuk menikah atau hidup selibat. Hal itu karena seorang biarawati sudah mengucapkan 3 kaul yakni kaul kemurniaan, kaul ketaatan, dan kaul kemiskinan dalam suatu komunitas religius.
Kaul kemurnian yakni pilihan nilai religius sebagai bentuk untuk mengungkapkan hanya memberikan cintanya kepada Tuhan dan menjadi pengikut Tuhan sejati. Bagi seorang biarawati harus selalu memusatkan diri pada Tuhan dan menjauhkan urusan-urusan duniawi. Kaul kemurniaan juga punya misi untuk mencintai diri dan orang lain, menjalin persahabatan yang saling menghormati.
Kaul ketaatan menurut Fransisco Palau merupakan suatu pengorbanan yang sangat berkenan kepada Tuhan. Melalui pengorbanan yang dilakukan maka biarawati harus fokus pada panggilan Tuhan. Dan kaul kemiskinan adalah dimana semua harta milik biarawati tidak lagi dimilikinya. Para biarawati juga harus membantu banyak orang miskin termasuk merawat orang sakit.
Masih ingat cerita viral seorang biarawati atau suster Lucy Agnes? Ia adalah keponakan orang terkaya di Indonesia yang memutuskan jadi biarawati dan meninggalkan semua kehidupannya yang mewah demi bisa menjalani tiga kaul yakni kemurnian, ketaatan, dan kemiskinan.
Dilansir dari channel YouTube Andreas Anggit, seorang biarawati bernama Suster Oktaviani FSGM, atau suster Oktav menceritakan pengalamannya menjadi seorang biarawati selama ini yang kadang merasa jenuh sampai mengalami kesepian mengingat biarawati harus jauh dari keluarga dan tidak menikah.
“Kalau namanya jenuh, suster itu manusia, namanya jenuh bisa melandasi siapa saja ketika kita jatuh pada rutinitas yang sama, menjadi suster memang harus disiplin hidupnya, makanya saya menghayati dengan sungguh-sungguh, melakukan hal kecil dengan cinta yang besar, maka kejenuhan akan menghilang,” tutur suster Oktav.
Nah bagaimana jika mengalami kesepian di malam hari? “Kita malam minggu jomblo, main game di HP,” tuturnya sambil tertawa. Bagi suster Oktav rasa kesepian memang kerap muncul seperti perasaan jenuh, namun semua bisa dihilangkan dengan mengingat janji-janji setia sebagai biarawati.
“Jadi kalau kita sudah setia dengan janji maka kesetiaan kita akan memilih apa yang sudah kita pilih, kalau sudah memilih satu, maka kita pasti setia,” tegas suster Oktav yang selalu bersyukur bisa menjalani tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang biarawati .