Djawanews.com—Ada satu bagian dari otak manusia yang disebut dengan otak limbik. Otak limbik dipercaya bisa membaca masa depan dan membantu manusia dalam mengambil keputusan yang benar. Hal ini biasa dikenal dengan istilah ‘intuisi’.
Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia kerap lebih mempercayai logika daripada intuisi. Padahal secara saintifik intuisi jauh lebih baik daripada logika dalam menuntun manusia. Dan otak limbik semakin menyusut karena sangat jarang digunakan.
Penelitian mengungkapkan otak limbik memiliki hubungan yang kuat dengan usus. Benarkah demikian?
Relasi Otak Limbik dan Usus
Usus menghasilkan 90% hormon serotonin yakni hormon ‘bahagia’ yang mengatur suasana hati manusia. Sehingga sehatnya usus akan berpengaruh besar pada ketenangan atau pun kebahagiaan seseorang.
Uniknya kerja usus, seperti halnya pernapasan dan detak jantung, tidak dikomandoi oleh sistem kerja otak. Namun usus memiliki hubungan langsung dengan otak limbik (intuisi).
Dilansir Djawanews dari Fast Company, para ilmuwan meneliti sistem komunikasi yang kompleks antara jutaan neuron yang tertanam di dinding usus dan otak limbik, dan menemukan bahwa sistem ini merupakan bagian integral dari kemampuan pengambilan keputusan seseorang.
Penemuan ini mendukung penemuan-penemuan sebelumnya. Pada 2016, sebuah penelitian yang dipublikasin di Trends in Neurosciences menemukan bahwa orang-orang yang menyehatkan ususnya cenderung lebih berpikiran positif. Sementara pada 2015, sebuah studi di Belanda menemukan penggunaan suplemen probiotik bisa memperbaiki mood seseorang.
Cara sederhana untuk melihat kebenaran di atas yakni kamu akan sulit berpikir dengan baik ketika kamu sakit perut atau sedang lapar. Oleh karena itu kamu perlu menjaga kesehatan ususmu untuk menjaga kebahagiaanmu.
Ikuti hal-hal unik dan menarik lainnya, baik dari dalam ataupun luar negeri, yang telah dibahas Djawanews di sini.