Djawanews.com—Dunia semakin terpuruk dalam pandemi baru Covid-19. Semua orang menghadapi hal-hal yang tak dikenal dan menakutkan. Isolasi diberlakukan dan tidak tahu kapan akan berakhir. Tetapi yang jelas virus ini mematikan bagi orang tua, sementara yang muda dapat lebih resisten dalam menghadapinya.
Salah satu negara yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19 yakni Itali dengan 2000 kematian sejauh ini. Kenapa bisa begitu banyak penularan dan kematian di negara ini? Apakah faktor usia memiliki andil besar dalam penyebaran Covid-19 di Itali?
Jarak Sosial Menjadi Poros Penyebaran Covid-19 di Itali
Italia berada dalam masa yang mengerikan dalam pergulatan melawan pandemi Covid-19. Karena banyaknya yang terinfeksi, staf rumah sakit kewalahan dan harus membuat keputusan yang menyakitkan tentang siapa yang harus dirawat dan siapa yang harus mereka biarkan mati.
Para peneliti Universitas Oxford dalam Jurnal Demographic Science, menyebutkan kemungkinan ada dua sebab kenapa infeksi dan kematian begitu tinggi di Itali. Pertama, negara ini memiliki populasi dengan usia tertua kedua di dunia, dan faktor kedua, anak-anaknya cenderung lebih sering bergaul dengan orang yang sudah tua seperti kakek dan nenek mereka.
Penelitian demografis dari para peniliti ini akan sangat membantu dalam menghadapi ancaman pandemi di tempat lain. karena ada banyak negara saat ini yang baru saja mulai bergulat dengan pandemi Covid-19, salah satunya Indonesia dan hasil penelitian ini bisa mencegah penularan masif seperti yang terjadi di Itali.
Di Itali 23% dari populasi berusia di atas 65 tahun. Pada saat yang sama anak-anak muda italia banyak berinteraksi dengan kakek dan nenek mereka. Tercatat meskipun mereka bekerja di kota seperti Milan, anak-anak muda Itali tinggal di pedesaan bersama orang tua dan kakek-nenek mereka.
Anak-anak muda yang bekerja di kota berinteraksi dengan orang-orang dan membawa pulang virus yang menginfeksi keluarga mereka. Karena gejala yang seringnya tidak nampak virus tersebut masih tersembunyi sampai pada akhirnya memakan korban.
Dari hasil penelitian di atas kita bisa belajar bahwa dalam menghadapi pandemi tidak hanya soal mengisolasi orang-orang berusia lanjut, tetapi juga menjaga jarak sosial (social distance) juga sangat mempengaruhi dalam usaha meratakan kurva Covid-19.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.