Djawanews.com—Disarankan bagi orang dewasa untuk tidur lelap antara 7 sampai 9 jam permalam. Namun karena berbagai alasan (kerjaan menumpuk, teman yang ngajak ngobrol, atau bayi yang baru lahir) membuat kebanyakan dari kita sangat jarang memenuhi target tersebut.
Begadang bisa menurunkan tingkat produktivitas kita karena tubuh tidak mendapatkan waktu yang cukup. Hal ini senada dengan yang disampaikan Rhoma Irama dalam salah satu lagunya. Namun apa sebenarnya dampak begadang bagi otak kita?
Kurang Tidur Dapat Mengganggu Kinerja Otak
Dilansir Djawanews dari laman Fast Company, menurut Jenny Maenpaa, seorang psikoterapis, mengatakan begadang bisa mengurangi daya awas pikiran. Maenpaa menjelaskan para peneliti telah mengaitkan tubuh lesu dan proses berpikir yang lambat dengan kurangnya tidur di malam hari. Sehingga bahkan ketika Anda tahu jawabannya, Anda kesulitan untuk mengakses informasi itu ketika Anda lelah.
“Anda akan menemukan bahwa jika daya awas pikiran dan kinerja Anda tidak baik, tidak mungkin Anda melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan, hal ini mungkin tercermin dalam kesalahan yang seharusnya dapat dicegah, email dan laporan yang ditulis dengan buruk, atau dalam mereview sesuatu,” lanjut Maenpaa.
Selain itu, Heather Turgeon, seorang terapi dan pendiri The Happy Sleeper, menjelaskan begadang menyebabkan berkurangnya aktivitas otak di wilayah yang terkait dengan ingatan. Ini berarti Anda tidak dapat menyimpan informasi atau berpikir kreatif.
“Salah satu penemuan baru tentang tidur menunjukkan bahwa ketika kita tidur, cairan serebrospinal mengeluarkan racun tertentu dari otak dan memungkinkan pembentukan memori. Begadang dapat mengganggu pembentukan memori,” jelas Turgeon.
Demikian pengaruh begadang terhadap kinerja pikiran. Usahakan untuk tidur dalam waktu yang cukup setiap malamnya untuk kerja pikiran dan tubuh yang optimal.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, baik dari dalam ataupun luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.