Djawanews.com—Indah tapi berdarah itulah fashion. Fashion telah berkembang begitu pesat, apalagi media sosial telah membuat setiap seorang menjadi semakin konsumtif. Hampir setiap hari selalu muncul produk terbaru untuk merespon tren terkini. Namun tahukah Anda produksi fashion telah memperbudak dan merenggut ribuan nyawa?
Bentuk Perbudakan Modern di Industri Fashion
Fashion merupakan salah satu lini industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Setidaknya ada 60 juta orang bekerja di industri ini di seluruh dunia. Namun yang miris adalah perilaku yang tidak mengakui kesetaraan gender, merusak lingkungan, melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) semua ada di dunia fashion.
Indeks Perbudakan Global menunjukkan ada 40 juta orang yang hidup dalam perbudakan modern saat ini. Perbudakan modern meliputi kerja paksa, hutang yang mengikat, pernikahan paksa, praktik perbudakan maupun yang menyerupai perbudakan, serta perdagangan manusia.
Praktik-praktik di atas banyak terjadi di negara-negara berkembang untuk memenuhi permintaan produksi fashion dari Barat. Misalnya di Uzbekistan anak-anak dipaksa memetik kapas, pekerja perempuan diancam dengan kekerasan jika mereka tidak menyelesaikan pesanan tepat waktu, dan banyak lagi kasus lain.
Selain itu industri fashion juga merenggut nyawa ribuan pekerja. Hal ini bisa dilihat jelas pada kematian 1.138 buruh garmen ketika Pabrik Rana Plaza runtuh di Dhaka, Bangladesh, pada 24 April 2013.
Berdasarkan hal di atas organisasi-organisasi advokasi menyatakan industri fashion masuk ke dalam lima sektor industri yang terlibat dalam perbudakan modern.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.