Djawanews.com—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan infodemi (infodemic). Berbagai hoaks tentang saran-saran kesehatan atau pun berita-berita mengenai Covid-19 tersebar di media sosial, dan ternyata terbanyak ada di WhatsApp.
Penyebaran Hoaks Terkait Covid-19 melalui WhatsApp
WhatsApp merupakan jejaring sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia setelah Youtube. Dan pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa penyebaran hoaks virus SARS-CoV-2 terbanyak melalui WhatsApp.
Ada berbagai alasan kenapa demikian. Di antaranya WhatsApp mudah digunakan, tanpa iklan, dan tidak memerlukan kapasitas gawai besar; ditambah lagi, pesan di sana tidak bisa dimonitor atau dimoderasi oleh perusahaan WhatsApp, berbeda dengan platform terbuka seperti Facebook atau Twitter.
Dilansir Djawanews dari laman The Conversation, sebuah survei dilakukan oleh Engelbertus Wendratama, seorang peneliti di PR2Media, untuk mengkonfirmasi perihal di atas. Survei ini menjangkau 275 responden laki-laki dan perempuan di 45 kota/kabupaten, mulai dari Medan, Jakarta, hingga Jayapura.
Dari survei tersebut ditemukan bahwa WhatsApp menempati peran dominan dalam pertukaran informasi antarwarga Indonesia masa kini. WhatsApp adalah saluran teratas responden (37,1%) dalam menerima segala jenis informasi tentang pandemi, sekaligus sebagai saluran utama (78,5%) dalam menerima hoaks tentangnya.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.