Djawanews – Pada tanggal 30 Juli 1923, lahirlah Achmad Aidit di Belitung, Sumatera Selatan. Siapa sangka anak kampung yang sejak kecil dikenal rajin mengaji tersebut, di masa depannya adalah seorang Dipa Nusantara (DN) Aidit pentolan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Historia bahkan menulis jika semasa kecil Aidit juga dikenal sebagai tukang adzan di surau. Aidit kecil juga dikenal pandai bergaul dan jago berenang. Namun Aidit mulai tertarik dengan politik sejak bergaul dengan para buruh di Gemeenschappelijke Mijnbouw Mattschappij Billiton, sebuah perusahaan perusahaan timah milik Belanda.
Karir politik Aidit mulaui bersinar saat dirinya bergabung dengan Persatuan Timur Muda (Pertimu), sebuah perkumpulan pemuda yang dimotori oleh Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), di bawah pimpinan Amir Syarifuddin dan Dr. Adenan Kapau Gani.
Aidit yang luwes dan cerdas membuat Gerindo simapti dan mengangkatnya menjadi ketua umum Pertimu. Saat itu pula Aidit mengganti namanya dari Achmad Aidit menjadi “Dipa Nusantara Aidit”.
Saat dirinya hijrah di Jakarta, salah satu peristiwa besar yang melibatkan dirinya adalah penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Aidit saat itu ikut dalam golongan muda yang ingin agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan.
Selanjutnya, setelah peristiwa Rengasdengklok Aidit lagi-lagi terlibat dalam peristiwa besar yaitu Pemberontakan Madiun tahun 1948. Saat itu menjabat koordinator seksi perburuhan PKI.
Aidit kemudian menjadi buron, dan muncul kembali pada tahun 1950 bersama Njoto dan Lukman. Mereka bertiga kemudian membangun kembali kekuatan PKI yang terpecah-pecah hingga kembali memperoleh kepercayaan.
Di tahun 1954, kemudian seorang anak kampung yang dulunya rajin mengaji menjadi pimpinan Partai Komunis Indonesia. Aidit waktu itu mengambil-alih kepemimpinan dari kelompok tua, Alimin dan Tan Ling Djie dan menjadikan salah satu partai terbesar di Indonesia dalam pemilu 1955.
Di kepemimpinannya, Aidit bercita-cita agar Indonesia menjadi negara komunis. Namun segalanya meleset, ketika tahun 1965 PKI kembali diduga memberontak dan Aidit ditangkap dan dieksekusi mati.
Selain fakta mengenai DN AIdit, jangan lewatkan artikel unik dan menarik lainnya, hanya di Konten Serba-Serbi Djawanews.