Djawanews.com – Beberapa waktu ini di media sosial heboh oleh unggahan yang mengajak meninggalkan kue klepon lantaran tidak Islami. Memangnya sejak kapan kue punya agama? Untuk jelasnya, mari kita pahami filosifi kue klepon.
Klepon Bermakna Kesederhanaan
Klepon dalam masyarakat Jawa dipahami sebagai simbol dari kesederhanaan. Bagaimana bisa? Hal tersebut lantaran pembuatan kue klepon sangat sederhana, begitu pula bahan-bahan yang digunakan.
Kendati demikian, dalam proses pembuatannya yang sederhana tetap membutuhkan tekat yang kuat. Hal tersebut lantaran dalam membuat adonan dibutuhkan kesabaran dan keuletan, karena beda tenaga dalam mencampur adonan maka akan menghasilkan tekstur yang beda pula.
Klepon Lambang Kesejahteraan dan Kesuburan
Selain lambang kesederhanaan, warna hijau yang identik pada klepon adalah lambang kesejahteraan dan kesuburan. Hal tersebut juga simbol dari pulau-pulau di Indonesia dengan tanah-tanah subur yang banyak ditumbuhi hijau pepohonan.
Klepon Mengajarkan Sopan Santun
Pernah memakan klepon dengan mulut terbuka dan tertawa terbahak-bahak? Sudah dipastikan gula aren akan tumbah ke mana-mana, untuk itu kue klepon mengajarkan sopan santu dan beretika saat makan, yaitu dengan mulut tertutup.
Klepon Lambang Rendah Hati
Di balik bentuknya yang sederhana, klepon memiliki isian gula aren yang manis dan banyak disukai. Maka dari itu, klepon mengajarkan agar kita senantiasi rendah hati dan tidak menyombongkan harta dan kemampuan yang dimiliki.
Jadi, masih mau menghubung-hubungkan klepon dengan agama lagi? Selain filosofi kue klepon baca juga hal-hal unik dan menarik lainnya, hanya di Konten Serba-Serbi Djawanews.