Djawanews.com—Banyak orang yang menyamakannya dengan malaria, demam berdarah dapat menjadi sangat mematikan jika tidak ditangani dengan benar. Saat ini di NTT demam berdarah telah membuat ribuan orang dirawat di rumah sakit dan puluhan orang meninggal dunia.
Sebelumnya demam berdarah juga marak di Banjarmasin. Tidak ada obat untuk penyakit yang ditularkan nyamuk, namun pencegahan, pendeteksian dini, dan perawatan medis yang memadai dapat membantu.
Demam Berdarah dan Gejalanya
Demam berdarah biasanya ada di daerah tropis dan sub-tropis. Pada mulanya penyakit ini lazim ditemukan di Asia dan Amerika Latin. Namun saat ini demam berdarah mengancam hampir setengah populasi dunia.
Dilansir Djawanews dari laman DW, ada empat jenis demam berdarah—biasa disebut serotipe. Seseorang yang telah pulih dari serotipe tertentu biasanya akan kebal dari subtipe demam berdarah. Namun bukan berarti ia tidak bisa terinfeksi oleh serotipe demam berdarah yang lain, bahkan infeksi berikutnya bisa lebih parah dari sebelumnya.
WHO memperingatkan bahwa demam berdarah dapat mematikan jika tidak ditangani dengan benar. Walaupun sampai saat ini belum ditemukan obat untuk demam berdarah, pendeteksian dini dan perawatan medis yang tepat dapat menyelamatkan banyak nyawa.
Banyak orang sering menyamakan demam berdarah dengan malaria. Jangankan orang awam, para petugas medis pun masih sering salah membedakan keduanya. Infeksi demam berdarah bisa terlihat setelah 4-10 hari dari gigitan pertama. Selain suhu tubuh yang tinggi, gejala-gejalanya meliputi sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan persendian, mual, muntah, dan ruam.
Demikian tentang demam berdarah dan gejala-gejalanya. Jika Anda menemukan gejala-gejala tersebut segera hubungan petugas medis untuk penanganan lebih lanjut.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.