Djawanews.com—Indonesia adalah rumah besar bagi lahan gambut dunia. Lahan gambut berperan penting dalam menjaga mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Namun pembakaran hutan untuk membuka lahan baru telah menyebabkan lahan gambut di Indonesia terdegredasi.
Untuk mencegah hal itu MUI bekerja sama dengan para ulama di wilayah yang memiliki lahan gambut yang luas seperti Kalimantan dan Sumatera untuk mengimbau masyarakatnya menjaga hutan. Salah satu contohnya adalah apa yang dilakukan pemuka agama di desa Tanjung Makmur, Sumatra.
Pemuka Agama Sebagai Jalan Menyampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan
Setiap Kamis malam orang-orang desa Tanjung Makmur, Sumatra berkumpul di masjid untuk melakukan shalat secara berjamaah. Setelah itu, mereka akan membaca Surat Yasin, sebagai do’a bagi keluarga mereka yang telah meninggal dunia. Namun kali ini ada yang berbeda.
Mustangin, pemuka agama setempat, menutup bacaan Yasin dengan diskusi soal perusakan lingkungan. Desa Tanjung Makmur berada di wilayah lahan gambut Sumatera Selatan yang luas. Tetapi lahan gambut di kawasan tersebut terdegredasi karena banyak masyarakat yang memilih membakar tanah ketika membuka lahan baru.
Lahan gambut yang telah terdegradasi dengan cara ini rentan terhadap kebakaran hutan, yang melepaskan sejumlah besar karbon ke atmosfer. Secara keseluruhan, gambut terdegradasi diperkirakan bertanggung jawab atas 5% emisi gas rumah kaca antropogenik secara global setiap tahun.
Di Tanjung Makmur, Mustangin melihat acara yasinan menjadi waktu yang strategis untuk memulai percakapan tentang masalah tersebut dengan penduduk desa. Praktik pembukaan lahan melalui pembakaran dapat memicu kebakaran hutan yang kerap terjadi di Indonesia.
“Saya mengatakan kepada mereka bahwa haram bagi kita sebagai Muslim untuk membakar tanah,” kata Mustangin, seperti dilansir Djawanews dari BBC, Jumat (13/2/2020).
Mustangin telah diberi pelatihan sebagai bagian dari inisiatif Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bekerja dengan Badan Restorasi Lahan Gambut Indonesia (BRG) dan Pusat Studi Islam di Universitas Nasional (UNAS) sejak 2018, mereka telah melatih ratusan ulama setempat untuk mempromosikan restorasi lahan gambut di Sumatra dan Kalimantan, rumah bagi mayoritas umat muslim.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.