Djawanews.com—Wilayah angkasa luar masih menjadi misteri bagi para ilmuwan, namun sedikit demi sedikit misteri tersebut tersingkap dengan teknologi-ternologi baru yang mutakhir. Yang terbaru adalah keadaan cuaca di Uranus.
Cuaca di uranus
Atmosfer di Uranus kurang aktif dibandingkan Neptunus. Faktanya atmosfer Uranus di musim dingin adalah atmosfer terdingin di sistem planet tata surya. Namun, para ilmuwan telah menemukan bahwa bahkan planet yang mati dan dingin ini ternyata memiliki atmosfer yang sangat dinamis.
Citra terbaru yang ditemukan Hubble Space Telescope menunjukkan awan putih besar yang sebelumnya tak teramati. Awan putih ini kemungkinan terdiri dari amonia atau es metana yang menyelimuti kutub utara. Struktur awan ini mungkin terbentuk secara musiman, yang dihasilkan dari sinar matahari yang konstan di kutub utara.
Selain itu sekitar khatulistiwa Uranus kita juga dapat melihat garis awan tipis. Namun belum diketahui bagaimana awan ini tipis ini terbentuk. Kecepatan angin di Uranus sangat tinggi sehingga dapat menggerakkan awan hingga kecepatan 560 mph (901 km/h), sehingga awan tersebar di area yang luas.
Jika suatu saat manusia bisa mengunjungi Uranus, kecepatan angin pada ketinggian yang setara dengan tekanan atmosfer permukaan Bumi dapat mencapai 250 meter per detik, atau kira-kira tiga kali lebih cepat dari badai kategori lima. Pastikan Anda membawa mantel, karena suhu di ketinggian ini sangat dingin -200C.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.