Djawanews – Pantai Selatan Jawa lagi-lagi memakan korban jiwa, yang terbaru adalah tujuh wisatawan terseret ombak di Pantai Goa Cemara, Yogyakarta. Berbagai spekulasi menyertai tragedi tersebut, dan gaib hingga ilmu pengetahuan.
Sebenarnya sudah hampir 20 tahun sejak penelitian ilmiah yang dilakukan sejumlah geolog dari Indonesia dan Jepang di wilayah Laut Selatan Jawa. Tepatnya pada tahun 2002 penelitian menemukan fakta menarik jika di dasar laut selatan Bali hingga ujung Jawa Barat ternyata palung-palung atau jurang-jurang yang sangat curam.
Bahkan kedalaman palung-palung di wilayah Pantai Selatan Jawa ada yang mencapai lebih dari 300 km. Tidak hanya palung yang curam, namun penelitian juga menemukan ratusan gunung berapi yang masih aktif.
Peneliti mengungkapkan keberadaan palung dan gunung api aktif adalah akibat dari pergerakan kerak bumi yang terjadi terus menerus. Maka tidak heran jika di Pulau Jawa gempa bumi selalu terjadi.
Selanjutnya, temuan diperkuat dengan ekspedisi tahun 2003 yang bernama Ekspedisi Umitaka Maru (gabungan peneliti dari Indonesia dan Jepang). Meskipun ekpedisi pada mulanya ingin mengeksplorasi kekayaan perikanan di Samudera Hindia, namun malah menemukan adanya palung dan gunung api aktif.
Ekspedisi juga menemukan adanya gunung api yang hampir mencuat ke permukaan laut yang berada sekitar 222,24 km dari Cilacap. Gunung tersebut ada di kedalaman 3.000 m dan memiliki tinggi sekitar 1.500 m.
Terkait dengan ombak ganas yang ada di Pantai Selatan Jawa, hal tersebut disebabkan oleh adanya palung dan gunung api yang tinggi-tinggi. Gelombang tersebut kemudian yang membuat magnet raksasa dan menyedot apa saja, tidak terkecuali kapal dan jasad manusia.
Selain penyebab ganasnya Pantai Selatan Jawa, jangan lupa baca hal-hal unik dan menarik lainnya, hanya di Konten Serba-Serbi Djawanews.