Djawanews.com - Penduduk desa di Yothaka, Provinsi Chachoengsao, Thailand berharap bisa mengakhiri periode kekeringan di wilayahnya. Mereka pun membangun patung penis raksasa.
Lingga berukuran super itu dalam bahasa Thailand disebut 'palad khik'. Patung itu didirikan pada 9 Juni lalu sebagai tanggapan atas kekhawatiran petani bahwa akhir-akhir ini tidak ada cukup hujan.
Mereka juga mengatakan air dari saluran irigasi terlalu asin dan telah merusak tanaman.
Kepala desa setempat, Chamnan Kenthongdaeng mengatakan pada konferensi pers dua hari setelah penis raksasa itu siap dibangun, hujan mulai turun.
Sementara Koson Samang, kepala desa terdekat, telah membuat video hujan untuk mengkonfirmasi fenomena tersebut. Namun para petani setempat mengeluh bahwa hujan singkat itu tidak cukup lama untuk mengairi sawah mereka. Chamnan berjanji bahwa doa ke lingga akan terus berlanjut.
Mewakili Kesuburan
Kepada Pattaya News, Chamnan mengatakan bahwa Palad Khik mewakili kesuburan dan pertumbuhan baru. Ini adalah tradisi lokal yang telah berlangsung beberapa dekade, sejam zaman kakek-neneknya.
Patung penis yang dibangun di tengah jalan itu diyakini Chamnan tidak menimbulkan masalah lalu lintas, karena dibangun di jalan buntu. Dia juga mengatakan akan menyingkirkan patung penis itu jika musim hujan sudah datang.
Sementara itu, penduduk setempat didorong untuk berdoa kepada penis raksasa dan meninggalkan sesajen kecil.
Meski patung penis diejek secara online, Chamnan mengatakan bahwa mereka tidak beriman dan tidak menghormati kepercayaan penduduk desa yang berusia hampir satu abad tersebut.
Provinsi Chachoengsao sendiri didominasi oleh dataran rendah, dengan area sawah yang luas dan pertanian lain yang bergantung pada air. Curah hujan yang baik sangat penting bagi petani setempat.