Djawanews.com—Data menunjukkan anak-anak masih lebih baik dibandingkan orang dewasa dalam menghadapi Covid-19. Hingga Senin (23/3) Covid-19 telah menginfeksi hampir 370.000 orang dan menewaskan lebih dari 16.000 dan tampaknya anak-anak terhindar dari pandemi global terburuk ini.
Data paling awal dari Cina, tempat wabah pertama kali dimulai, menunjukkan bahwa anak-anak di bawah usia 10 tahun merupakan bagian terkecil dari infeksi yang teridentifikasi. Studi yang sama menemukan bahwa penyakit pernafasan paling parah menyerang orang tua di Cina. Covid-19 membunuh satu dari 250 pasien di bawah usia 50 tahun dan satu dari lima pasien di atas usia 80 tahun.
Apakah anak-anak lebih resisten terhadap Covid-19 daripada orang dewasa dan orang tua? Bagaimana dengan bayi dan balita?
Penelitian Kasus Covid-19 pada Anak-anak
Pada 4 Maret 2020, para peniliti dari Institut Teknologi Harbin di Shenzhen dan Universitas Johns Hopkins, berdasarkan data dari Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, merilis bahwa Covid-19 menginfeksi orang-orang yang berbeda dengan dampak yang berbeda. Anak-anak umumnya tidak memperlihatkan gejala yang parah.
Para orang tua bernapas lega mendengarkan kabar baik ini. Namun penting untuk diingat bayi dan balita tampaknya berisiko lebih tinggi terkena gejala parah daripada anak-anak usia sekolah. Selain itu anak-anak dengan daya tahan tubuh lemah (adanya penyakit bawaan) juga rentan terhadap Covid-19.
Studi bertanggal 4 Maret yang dibatasi pada 20 pasien di bawah usia 10 tahun di China. Hasil dari studi ini menunjukkan gambaran yang lebih rumit. Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang terinfeksi menunjukkan berbagai gejala, mulai dari tidak ada sama sekali, hingga batuk ringan, hingga gagal paru-paru yang parah dan dalam dua kasus, kematian.
Penelitian yang lain menemukan semakin muda usia anak, semakin tinggi kemungkinan mereka untuk berakhir dalam kondisi yang parah atau kritis. 11% bayi menjadi sakit parah, 7% untuk anak-anak usia satu hingga 5 tahun, 4% untuk yang berusia 6 hingga 15 tahun; dan 3 persen dari mereka yang berusia 16 tahun ke atas.
Sementara itu, Studi di AS, Slovenia, dan Cina semuanya menemukan bahwa Covid-19 paling umum menunjukkan gejala parah pada bayi berusia antara 7 hingga 12 bulan. Penelitian yang dilakukan di Belanda menemukan bahwa pada waktu itulah bayi baru mulai mengembangkan sistem kekebalan mereka sendiri.
Meskipun anak-anak usia sekolah umumnya lebih resisten terhadap Covid-19, anak-anak harus tetap waspada. Karena meskipun demikian, tetap ada korban meninggal dari golongan anak-anak akibat Covid-19, terlebih yang memiliki penyakit bawaan.
Ikuti hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.