Pernikahan merupakan salah satu acara sakral yang dilaksanakan oleh pasangan pengantin sekali seumur hidup. Di berbagai daerah di Indonesia memiliki adat pernikahan yang berbeda satu sama lain tak terkecuali di Yogyakarta. Setiap baju adat pernikahan memiliki makna dan arti tersendiri. Pada pembahasan kali ini akan membahas mengenai beberapa baju adat Khas Jogja untuk acara pernikahan.
Inilah Makna Baju Adat Jogja untuk Acara Pernikahan
Warna hitam memiliki simbol kebijaksanaan serta kesempurnaan di dalam falsafah adat Jawa termasuk Yogyakarta. Tak heran apabila baju adat Jogja yang digunakan oleh pasangan pengantin memiliki corak warna hitam.
Dengan warna hitam, diharapkan nantnya rumah tangga pasangan mempelai senantiasa diberikan rasa kebijaksanaan serta kesempurnaan sesuai yang diharapkan bersama. Paes Ageng Kanigaran merupakan salah satu baju pengantin adat Jogja yang memiliki corak warna hitam.
Baju ini dibuat menggunakan bahan beludru atau disebut dengan velvet. Selain itu terdapat juga beberapa ornamen dengan warna emas di beberapa tempat bagian. Meski begitu biasanya terdapat warna lain seperti merah maroon, biru, kuning, dan hijau.
Selain itu terdapat juga kain batik Jogja yang sering digunakan ketika upacara pernikahan dengan memiliki makna di setiap motifnya. Sebagai contoh Motif Batik Truntum yang juga banyak digunakan ketika upacara pernikahan pasangan pengantin. Motif Truntum ini mempunyai bentuk segi empat dengan gambar bunga.
Motif batik ini mempunyai makna hubungan yang selalu harmonis baik di kehidupan suami istri maupun hubungan orang tua dengan anak. Batik dengan Motif Truntum ini biasanya digunakan oleh kedua orang tua baik di pihak pria maupun wanita ketika upacara panggih serta midodareni.
Selain itu ada juga Motif Batik Simbar Lintang yang juga sering digunakan untuk upacara sepasaran dalam acara pernikahan. Motif batik ini menggambarkan corak cahaya bintang di angkasa. Simbar lintang sendiri mempunyai makna agar mempelai pasangan pengantin senantiasa diberikan anugerah, kebahagiaan, makmur, sejahtera dalam berumah tangga.
Berikutnya ada Motif Batik Grompol yang mempunyai motif layaknya sebuah pohon yang dipenuhi dengan bunga serta buah. Ketika upacara pernikahan Motif Batik Grompol digunakan ketika acara siraman oleh kedua mempelai pengantin. Makna motif ini adalah memiliki masa depan yang bagus, mendapatkan rahmat, mempunyai banyak rejeki, rukun dalam menjalin rumah tangga, sejahtera, serta tentram.
Itulah tadi pembahasan mengenai makna dari Baju Adat Jogja untuk pernikahan. Pakaian adat tersebut mempunyai makna yang berbeda satu sama lain. Namun pada intinya tetap sama memiliki makna yang baik dan positif.