Djawanews.com—Setiap orang berusaha melindungi diri mereka dari Covid-19 dengan menggunakan masker, sarung tangan, dan hand sanitizer. Hal itu baik bagi kesehatan namun berdampak buruk bagi lingkungan. Di berbagai tempat menumpuk sampah bekas masker, sarung tangan, dan botol-botol hand sanitizer yang mencemari lingkungan.
Sampah Atribut Kesehatan dan Pencemaran Lingkungan
Tidak bisa kita pungkiri atribut-atribut kesehatan seperti masker dan sebagainya sangat dibutuhkan oleh tenaga medis dan masyarakat di tengah pandemi global seperti sekarang. Namun jika tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi ancaman bagi lingkungan dan hewan-hewan yang ada di dalamnya.
Di kota-kota di beberapa negara terlihat sampah menumpuk bahkan dengan jumlah yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Di Athena misalnya bekang sarung tangan dan botol disinfektan mengotori taman-taman dan trotoar jalanan. Di Hongkong sampah sudah mencapai pulau Soko yang tidak berpenghuni.
Demikian ungkap Anastasia Miliou, pakar biologi laut dan kepala penelitian pada Archipelagos Institut of Marine Conservation di Yunani, mengatakan bahwa jika masalah sampah atribut kesehatan di Yunani tidak segera diselesaikan, dikhawatirkan akan sampai ke laut dan mencemari kehidupan laut.
“Kalau itu dibuang begitu saja ke jalanan, kemudian turun hujan, maka sarung tangan dan masker akan mendarat di lautan,” kata Miliou, seperti dikutip Djawanews dari DW, Sabtu (25/4/2020).
Solusinya adalah ada baiknya mengurangi atribut kesehatan yang bisa menjadi sampah. Misalnya mengganti sarung tangan dengan mencuci tangan secara teratur. Dan bagi petugas medis bisa menggunakan pakaian pelindung yang bisa dicuci berkali-kali seperti yang diproduksi perusahaan otomotif Amerika, Ford.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.