Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Serba-serbi
Bahan Bakar Kereta Api, Dari Batu Bara Sampai Bertenaga Magnet
Kereta Api (Pikiran Rakyat)

Bahan Bakar Kereta Api, Dari Batu Bara Sampai Bertenaga Magnet

Yaswan Yaswan
Yaswan Yaswan 12 Oktober 2021 at 03:21pm

Djawanews.com – Kereta api sudah jadi salah satu transportasi utama di Indonesia. Terhitung lebih dari 95 ribu orang (Januari-Agustus 2021) di wilayah Jawa dan Sumatra menggunakan angkutan umun satu ini menurut Badan Pusat Statistik.

Tetapi, apakah anda tahu apa bahan bakar yang biasa digunakan oleh kereta api? Nah, artikel ini akan menjelaskan apa saja bahan bakar yang biasa digunakan kereta api berdasarkan jenis-jenis, dan kurun waktu operasinya.

Sebelum ada kereta api di Eropa sudah menemukan rel terlebih dahulu pada abad ke-19. Rel itu digunakan untuk membantu melancarkan pengangkutan barang-barang berat, seperti batu bara, dengan kereta biasa.

Kereta pertama ini umumnya digerakkan dengan cara didorong atau ditarik oleh kuda. Sistemnya pun tergolong mudah karena hanya ada tuas rem saja di dalamnya.

Berbahan Bakar Batu Bara

Kereta Uap B-25-03 (Tirto.id)

Orang-orang di zaman abad ke-19 kemudian  membuatnya lebih otomatis lagi. Mereka membuat kereta bertenaga uap dengan bahan bakar sepenuhnya menggunakan batu bara.

Salah satu kereta uap pertama bernama Rocket yang dibuat oleh Robert Stephenson, seorang insinyur asal Inggris. Pada 1829 Rocket memenangkan kontes Rainhill Trials dan menjadi kereta penarik pertama antar kota di dunia.

Beralih Jadi Bahan Bakar Kayu

Masuk ke pertengahan atas era 1800an, kereta api perlahan-lahan beralih dari batu bara sebagai bahan bakar menjadi kayu. Alasannya sederhana: batu bara terlalu memberikan panas dan lebih mahal ketimbang kayu.

Namun, masalah lain muncul, dengan penggunaan kayu menyebabkan adanya percikan bara api yang bisa menyebabkan kebakaran. Untuk mengatasi hal tersebut, dibuatlah cerobong bernama spark arrestor yang mencegah percikan api terjadi.

Pada era inilah kereta api mulai menjamah seluruh dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia, kereta pertama digunakan untuk mengangkut hasil pertanian dan hasil produksi di pulau Jawa tepatnya pada tahun 1870an.

Dikembangkannya Kereta Bertenaga Listrik

Kereta Listrik (IDN Times)

Seiring bertambahnya penduduk kala itu, inggris mencanangkan jalur kereta bawah tanah, tepatnya di kota London. Masalahnya, jika tetap menggunakan kereta api akan menimbulkan masalah berupa asap yang menimbulkan polusi yang mengganggu.

Kemudian, Inggris beralih ke kereta listrik yang lebih ramah lingkungan, cepat, dan tidak menimbulkan suara bising.

Kereta listrik sendiri mulai dikembangkan tahun 1837. Lokomotif listrik pertama dibuat oleh seorang ahli kimia bernama Robert Davidson dari Skotlandia.

Lokomotif listrik ini digerakkan dengan menggunakan baterai dan disebut sebagai lokomotif listrik dengan tenaga baterai pertama.

Kereta Mesin Mulai Berkembang

Kereta listrik memang ramah lingkungan tetapi masalah yang dihadapinya adalah penggunaan biaya yang berlebih. Akhirnya kereta dengan mesin diesel memulai kiprahnya. Pertama diproduksi tahun 1906, kereta berbahan bakar diesel masih eksis hingga sekarang.

Revolusi Kereta Super Cepat

Kereta cepat pertama kali dikenalkan oleh Jepang. Kereta itu bernama Sinkansen. Sinkansen berhasil mencapai kecepatan 300 km/jam. Kereta cepat pertama ini masih menggunakan tenaga baterai sebagai penggeraknya.

Namun, saat ini sudah ada kereta tercepat yang menggunakan tenaga magnet. Kereta itu dikembangkan pertama kali di Amerika serikat pada periode 1960an.

Adalah Gordon Danby dan James Powell yang memprakarsai terciptanya kereta magnet ini. Mereka memanfaatkan azas saling tolak dan saling tarik dari kutub-kutub magnet untuk menciptakan daya dorong dan daya tarik untuk menggerakkan benda.

Atas dasar prinsip itu pula temuan itu dinamakan Maglev, kependekan dari magnetic levitation. Kereta ini berhasil mencapai kecepatan 345 mil/jam sekaligus menjadi kereta tercepat di dunia.

Lokomotif yang Ada di Indonesia

Terdapat beberapa jenis lokomotif yang ada di Indonesia. Lokomotif yang umum di Indonesia ini bertenaga diesel dan yang lain bertenaga listrik.

Lokomotif-lokomotif tersebut difungsikan untuk berbagai kebutuhan. Pengangkutan bahan bakar minyak, komersial penumpang, dan untuk mengangkut bahan logistik dari satu kota ke kota lainnya di daerah Jawa dan Sumatra.

Baru-baru ini pemerintah mencanangkan penggantian bahan bakar kereta menjadi Diesel B20. PT KAI juga mendukung arahan tersebut karena bahan bakar tersebut dianggap ramah lingkungan.

Ingin tahu informasi menarik dan unik lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews

Bagikan:
#Bahan bakar kereta api#KERETA API#kereta magnet

Berita Terkait

    Kisah Asep Ismatullah, Pria Banten yang Jadi Imam di Dubai, Awalnya Cuma Iseng
    Serba-serbi

    Kisah Asep Ismatullah, Pria Banten yang Jadi Imam di Dubai, Awalnya Cuma Iseng

    Djawanews.com – Nama Asep Ismatullah ramai menjadi sorotan warganet TikTok. Pasalnya nama Asep Ismatullah menjadi imam di Masjid Al-Akhyar di Dubai. Seperti apa perjalanan pemuda asal Lebak ....
    Janu Wisnanto
    Janu Wisnanto
  • Motivasi Religi: Cara Melakukan Tobat Agar Diterima Allah SWT
    Serba-serbi

    Motivasi Religi: Cara Melakukan Tobat Agar Diterima Allah SWT

    MS Hadi 08 Apr 2023 08:44
  • Mudik 2023: Prediksi dan Panduan Hindari Kemacetan
    Serba-serbi

    Mudik 2023: Prediksi dan Panduan Hindari Kemacetan

    Janu Wisnanto 04 Apr 2023 13:26
  • Makanan Khas Natal dari Berbagai Negara di Dunia
    Serba-serbi

    Makanan Khas Natal dari Berbagai Negara di Dunia

    Djawanews.com – Perayaan natal tiap tahun tidak pernah jauh dari makanan khas Natal yang dimiliki setiap negara. Ada beberapa makanan khas Natal yang dimiliki oleh beberapa negara ....
    Janu Wisnanto
    Janu Wisnanto
  • Menghabiskan Malam Tahun Baru 2023 di Jogja, Kunjungi Tempat Seru Ini
    Serba-serbi

    Menghabiskan Malam Tahun Baru 2023 di Jogja, Kunjungi Tempat Seru Ini

    Janu Wisnanto 25 Dec 2022 04:58
  • Beneran atau Bohongan? 8 Ciri-Ciri Orang yang Mengalami Kesurupan Sungguhan
    Serba-serbi

    Beneran atau Bohongan? 8 Ciri-Ciri Orang yang Mengalami Kesurupan Sungguhan

    MS Hadi 14 Nov 2022 12:05

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up