Djawanews.com – Kereta api sudah jadi salah satu transportasi utama di Indonesia. Terhitung lebih dari 95 ribu orang (Januari-Agustus 2021) di wilayah Jawa dan Sumatra menggunakan angkutan umun satu ini menurut Badan Pusat Statistik. Tetapi, apakah anda tahu apa bahan bakar yang biasa digunakan oleh kereta api? Nah, artikel ini akan menjelaskan apa saja bahan bakar yang biasa digunakan kereta api berdasarkan jenis-jenis, dan kurun waktu operasinya. Sebelum ada kereta api di Eropa sudah menemukan rel terlebih dahulu pada abad ke-19. Rel itu digunakan untuk membantu melancarkan pengangkutan barang-barang berat, seperti batu bara, dengan kereta biasa. Kereta pertama ini umumnya digerakkan dengan cara didorong atau ditarik oleh kuda. Sistemnya pun tergolong mudah karena hanya ada tuas rem saja di dalamnya. Berbahan Bakar Batu Bara
Orang-orang di zaman abad ke-19 kemudian membuatnya lebih otomatis lagi. Mereka membuat kereta bertenaga uap dengan bahan bakar sepenuhnya menggunakan batu bara. Salah satu kereta uap pertama bernama Rocket yang dibuat oleh Robert Stephenson, seorang insinyur asal Inggris. Pada 1829 Rocket memenangkan kontes Rainhill Trials dan menjadi kereta penarik pertama antar kota di dunia. Beralih Jadi Bahan Bakar Kayu Masuk ke pertengahan atas era 1800an, kereta api perlahan-lahan beralih dari batu bara sebagai bahan bakar menjadi kayu. Alasannya sederhana: batu bara terlalu memberikan panas dan lebih mahal ketimbang kayu. Namun, masalah lain muncul, dengan penggunaan kayu menyebabkan adanya percikan bara api yang bisa menyebabkan kebakaran. Untuk mengatasi hal tersebut, dibuatlah cerobong bernama spark arrestor yang mencegah percikan api terjadi. Pada era inilah kereta api mulai menjamah seluruh dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia, kereta pertama digunakan untuk mengangkut hasil pertanian dan hasil produksi di pulau Jawa tepatnya pada tahun 1870an. Dikembangkannya Kereta Bertenaga Listrik
Seiring bertambahnya penduduk kala itu, inggris mencanangkan jalur kereta bawah tanah, tepatnya di kota London. Masalahnya, jika tetap menggunakan kereta api akan menimbulkan masalah berupa asap yang menimbulkan polusi yang mengganggu. Kemudian, Inggris beralih ke kereta listrik yang lebih ramah lingkungan, cepat, dan tidak menimbulkan suara bising. Kereta listrik sendiri mulai dikembangkan tahun 1837. Lokomotif listrik pertama dibuat oleh seorang ahli kimia bernama Robert Davidson dari Skotlandia. Lokomotif listrik ini digerakkan dengan menggunakan baterai dan disebut sebagai lokomotif listrik dengan tenaga baterai pertama. Kereta Mesin Mulai Berkembang Kereta listrik memang ramah lingkungan tetapi masalah yang dihadapinya adalah penggunaan biaya yang berlebih. Akhirnya kereta dengan mesin diesel memulai kiprahnya. Pertama diproduksi tahun 1906, kereta berbahan bakar diesel masih eksis hingga sekarang. Revolusi Kereta Super Cepat
Kereta cepat pertama kali dikenalkan oleh Jepang. Kereta itu bernama Sinkansen. Sinkansen berhasil mencapai kecepatan 300 km/jam. Kereta cepat pertama ini masih menggunakan tenaga baterai sebagai penggeraknya. Namun, saat ini sudah ada kereta tercepat yang menggunakan tenaga magnet. Kereta itu dikembangkan pertama kali di Amerika serikat pada periode 1960an. Adalah Gordon Danby dan James Powell yang memprakarsai terciptanya kereta magnet ini. Mereka memanfaatkan azas saling tolak dan saling tarik dari kutub-kutub magnet untuk menciptakan daya dorong dan daya tarik untuk menggerakkan benda. Atas dasar prinsip itu pula temuan itu dinamakan Maglev, kependekan dari magnetic levitation. Kereta ini berhasil mencapai kecepatan 345 mil/jam sekaligus menjadi kereta tercepat di dunia. Lokomotif yang Ada di Indonesia Terdapat beberapa jenis lokomotif yang ada di Indonesia. Lokomotif yang umum di Indonesia ini bertenaga diesel dan yang lain bertenaga listrik. Lokomotif-lokomotif tersebut difungsikan untuk berbagai kebutuhan. Pengangkutan bahan bakar minyak, komersial penumpang, dan untuk mengangkut bahan logistik dari satu kota ke kota lainnya di daerah Jawa dan Sumatra. Baru-baru ini pemerintah mencanangkan penggantian bahan bakar kereta menjadi Diesel B20. PT KAI juga mendukung arahan tersebut karena bahan bakar tersebut dianggap ramah lingkungan. Ingin tahu informasi menarik dan unik lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews |