Djawanews.com—Sebentar lagi bulan Ramadhan tiba dan diwajibkan bagi umat islam untuk menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh. Ibadah puasa dilakukan dari sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Empat mazhab sepakat tidak sah puasa di bulan Ramadhan tanpa di awali dengan niat. Berikut adalah penjelasannya.
Niat Puasa Ramadhan dan Waktu Melaksanakannya
Niat adalah i’tikad untuk melaksanakan sesuatu dengan sempurna. Niat puasa berarti beri’tikad untuk menahan diri dari makan dan minum dan semua yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Hukum niat adalah wajib sehingga tidak sah puasa seseorang jika tidak diawali dengan niat.
”Siapa saja yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar maka tidak ada puasa baginya.”(HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majjah, dari hafshah)
Selanjutnya yakni waktu berniat puasa. Waktu untuk berniat melakukan ibadah puasa Ramadhan dimulai dari setelah maghrib sampai terbit fajar besok harinya. Namun supaya tidak terlewat karena ketiduran atau sebab lainnya, maka ditradisikan untuk berniat setelah melaksanak sholat terawih. Adapun bacaannya sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma ghodin ‘an adaai fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”
Mazhab Malikiyah berpendapat bahwa boleh berniat sebulan penuh puasa di malam pertama Ramadhan serta tidak wajib mengulang niat tiap malamnya dan ini juga dipakai di Indonesia. Namun tiga mazhab yang lain berpendapat wajib berniat di masing-masing malam di bulan Ramadhan. Allahu a’lam.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.