Djawanews.com—Pada 1918 tepatnya setelah perang dunia ke-2 yang menewaskan sekitar 20 juta orang, dunia diserang orang pandemi paling mematikan sepanjang sejarah manusia yakni Flu Spanyol yang menewaskan sekitar 50 sampai 100 juta orang.
Saat ini setelah seratus tahun, dunia kembali menghadapi virus baru yang walaupun tidak sebanding dengan Flu Spanyol namun kurang lebih bentuknya sama. Apa yang bisa dipelajari dari Flu Spanyol untuk bisa diterapkan pada pencegahan corona?
Pelajaran yang Bisa Diambil dari Flu Spanyol
Flu Spanyol diduga bermula dari kamp-kamp militer perang dunia ke-2 yang sesak, tidak bersih dengan sanitasi yang tidak memadai. Para prajurit selamat dari perang namun pulang membawa virus paling mematikan ke keluarga mereka masing-masing. Apa yang mennyebabkan flu spanyol begitu cepat menyebar dan membunuh jutaan orang?
Dilansir Djawanews dari laman BBC, faktor utamanya yakni sistem kesehatan waktu itu yang tidak memadai. Di banyak tempat, hanya kelas menengah atau orang kaya yang mampu mengunjungi dokter. Pandemi ini menewaskan banyak orang di daerah kumuh dan daerah perkotaan miskin lainnya, yakni populasi dengan gizi buruk dan sanitasi yang tidak sehat.
Intinya yakni kondisi badan yang tidak sehat akan menyebabkan seseorang mudah terkena virus. Hal ini dibuktikan kembali pada kasus corona, dari ribuan korbannya yang meninggal, ditemukan paling banyak terjadi pada orang tua berusia di atas 80 tahun atau anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Selain itu, belajar dari Flu Spanyol, untuk menangani pandemi pemerintah harus memobilisasi sumber daya seolah-olah mereka sedang berperang. Pemerintah harus mengkarantina mereka yang menunjukkan tanda-tanda penyakit, memisahkan kasus-kasus kecil dari kasus-kasus yang butuh penanganan serius, serta membatasi pergerakan orang sehingga pandemi itu akan terbakar sendiri.
Bagaimanapun apa yang bisa kita lihat sekarang terkait penanganan corona merupakan hasil riset mendalam para ilmuwan terhadap Flu Spanyol.
Ikuti hal-hal unik dan menarik lainnya, baik dari dalam ataupun luar negeri, yang telah dibahas Djawanews di sini.