Djawanews.com—Rak-rak yang biasanya penuh dengan tisu, hand sanitizer, dan masker sekarang ludes di hampir semua toko. Covid-19 memasuki Indonesia dan orang-orang mulai panik dan mencari berbagai macam perlindungan termasuk dengan memborong persediaan.
Apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa terjadi kepanikan di mana-mana? Apa kata sains tentang hal itu.
Panik Covid-19 dari Sisi Sains
Sejak Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, orang-orang mulai memborong tisu, hand sanitizer, dan masker. Jumlah kasus yang semakin meningkat dan negara-negara mulai melakukan karantina serta mempromosikan social distancing, ketidakpastian dan kecemasan telah menyebabkan apa yang disebut pembelian panik (panic-buying).
Panic buying tidak hanya terjadi saat Covid-19 melanda seperti sekarang, tetapi fenomena seperti ini sudah ada sejak pandemi flu spanyol pada 1918 sampai Sars pada 2003. Psikolog mengatakan itu berasal dari keinginan untuk mendapatkan kembali kendali dalam waktu yang penuh dengan tekanan.
“Saat Anda melihat respons ekstrem. Itu karena orang merasa kelangsungan hidup mereka terancam dan mereka perlu melakukan sesuatu agar mereka merasa memegang kendali,” jelas Karestan Koenen, profesor epidemiologi psikiatrik.
Secara saintifik kelangsungan hidup manusia bergantung pada ketakutan dan kecemasan. Dua hal itu mengharuskan kita untuk bereaksi segera ketika kita menemukan ancaman. Panik terkadang membantu dalam waktu-waktu tertentu, tetapi kebanyakan dapat mengakibatkan hal yang fatal.
Sonia Bishop, seorang profesor psikologi di University of California, mengatakan kepanikan terjadi sebagai akibat dari informasi pandemi yang simpang siur dengan intensitas tinggi.
“Kita tidak terbiasa hidup dalam situasi di mana kita memiliki probabilitas yang berubah dengan cepat,” kata Bishop.
Sehingga untuk mengatasi kepanikan terhadap Covid-19, pemerintah harus menyediakan informasi-informasi yang pasti dan memberantas penyebaran berita-berita palsu yang semakin meningkatkan ketidakpastian di tengah masyarakat.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.