Djawanews.com—Indonesia masih kekurangan pasokan energi listrik. Di beberapa daerah masih banyak yang belum terjangkau oleh listrik. Sampai saat ini listrik di Indonesia masih bergantung pada pembangkit listrik energi fosil—batubara, gas, diesel. Sementara penggunaan tenaga surya masih sangat sedikit yakni 1,7% dari total produksi listrik.
Indonesia merupakan negara tropis dengan curah matahari tinggi seharusnya mampu mangatasi masalah listrik dengan beralih ke energi surya. Dilansir Djawanews dari The Coversation, menurut David Firnando Silalahi, peneliti listrik di Australian National University, berikut adalah 3 alasan listrik Indonesia mampu 100% tenaga surya.
Alasan-alasan Listrik Indonesia bisa 100% Tenaga Surya
1. Curahan sinar matahari yang berlimpah
Rencana Umum Kelistrikan Nasional memprediksi kebutuhan listrik pada tahun 2038 nanti akan mencapai 1.000 TWh atau setara 3,3 MWh per kapita. Itu artinya pada tahun 2050 nanti, konsumsi per kapita diperkirakan akan mencapai sebesar 7,7 MWh atau sebesar 2.600 TWh.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan total kapasitas 1.500 Gigawatt (GW). Cara kerja PLTS yakni mengubah sinar matahari langsung menjadi listrik melalui panel sel surya. Curahan sinar matahari yang tinggi di Indonesia akan mendukung hal tersebut.
2. Ketersediaan lahan
Pembangunan 1.500 Gigawatt (GW) PLTS membutuhkan lahan sekitar 8.000 km2, atau setara 0,4% dari total lahan di Indonesia. Jika lahan masih menjadi hambatan, PLTS bisa didirikan di atas permukaan air. Indonesia memiliki permukaan danau seluas 119.000 km2 dan wilayah laut seluas 290.000 km2.
3. Harga rendah dan terus turun
Biaya investasi PLTS dengan kapasitas besar menurun drastis di tingkat global. Misalnya di Australia, turun drastis dari US$85/MWh atau sekitar Rp1,3 juta pada 2015 menjadi $28-39/MWh pada 2020. Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan biaya produksi PLN yang tahun 2019 sebesar $79/MWh.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.