Djawanews.com – 17 November menjadi momen peringatan Hari Pelajar Internasional atau International Student. Peringatan ini tentu memiliki sejarah dalam dunia pendidikan.
Sejarah apa yang melatarbelakangi peringatan Hari Pelajar Internasional?
Terjadinya peringatan Hari Pelajar Internasional tidak dapat dilaepaskan dari sejarah Eropa sebelum perang dunia II. Awal mula sejarah ini adalah saat Adolf Hitler berkuasa di Jerman pada tahun 1933.
Saat Adolf Hitler berkuasa di Jerman, secara agresif negara tersebut mengklaim wilayah-wilayah di luar perbatasan sebagai milik German Rich.
Pada tahun 1938, Adolf Hitler berhasil mengambil Austria. Setelah itu, Cekoslowakia dipaksa untuk menyerahkan sebagian wilayah Ceko di bawah kendali Third Rich.
Bertepatan dengan 21 tahun kemerdekaan Republik Cekoslowakia pada 28 Oktober 1939, mahasiswa Fakultas Kedokteran Charles University Praha mengadakan demonstrasi yang langsung dihadang secara paksa oleh Nazi.
Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 15 mahasiswa mengalami luka parah dah salah satu diantaranya tewas karena menderita luka tembak.
Untuk memperingati kematian mahasiswa tersebut, para mahasiswa lain menggelar prosesi pemakaman di pusat kota Praha dengan meminta izin kepada pemerintah protektorat pada 15 November 1939.
Prosesi pemakaman tersbut diikuti oleh sangat banyak mahasiswa. Tidak lama setelah prosesi tersebut, kembali terjadi unjuk rasa untuk menentang Nazi.
Namun, hal yang memilukan kembali terjadi. Saat itu, Nazi memperlakukan para mahasiswa dengan tidak layak sehingga unjuk rasa terpaksa dibubarkan.
Dugaan para sejarawan, saat itu pihak pemerintah protektorat mengizinkan prosesi pemakaman agar terpicunya kekerasan dan dapat dijadikan sebagai alasan untuk menutup seluruh universitas di Ceko.
Tidak hanya untuk menutup unversitas, pemerintah yang bertujuan untuk melemahkan aktivis akademis yang memberontak ini juga menangkap lebih dari 1.200 mahasiswa dan mengirimkannya ke kamp konsentrasi Sachsenhausen.
Tanggal 17 November 1939, sembilan orang mahasiswa dan seorang profesor dieksekusi tanpa pengadilan..
Dua tahun setelah peristiwa tersebut, tepatnya pada tahun 1941, International Students’ Council yang diadakan di London mengeluarkan deklarasi untuk menjadikan tanggal 17 November sebagai peringatan tanggal eksekusi terhadap mahasiswa dan profesor tersebut.
Sejak saat itu, tanggal 17 November diperingati sebagai Hari Pelajar Internasional.
Ingin tahu tentang berita lainnya? Pantau kami di Djawanews dan ikuti instagram Djawanews.