Djawanews.com – Pemain bek sayap Barito Putera, Amiruddin Bagas Kaffa, mengaku ia menolak tawaran uang sebesar Rp1 Miliar. untuk menghindari match-fixing yang belakangan terjadi di dunia sepak bola Indonesia, terlebih di kompetisi Liga 2 2021.
Hal itu diungkapkan oleh pemain berusia 19 tahun itu ketika diwawancarai oleh Youtuber Roy Fircado dalam kanal youtube KR TV.
"Saya nggak tahu, dan nggak mau tahu juga. Memang pernah dengar, pernah lihat di Mata Najwa," kata Bagas Kaffa saat diwawancarai Roy Ricardo, dikutip dari Youtube KR TV, Sabtu, 13 November.
"Saya sama sekali belum pernah ditawari (match-fixing). Saya kalau di luar arena, non teknis gitu, saya nggak tahu apa-apa, karena mungkin saya juga masih muda kan," kata Bagas lagi.
Saudara kembar Amiruddin Bagus Kahfi itu tegas melawan praktik match-fixing yang dilakukan oleh para mafia bola di Indonesia karena sangat tidak baik untuk pemain secara jangka panjangnya.
"Leave it, karena itu buat ke depannya tidak bagus kan. Cuma dapat satu miliar untuk sementara, buat apa," jawab Bagas.
"Karena yang penting kan sebagai pemain bola, rezeki lancar terus, rezeki mengalir terus, panjang kariernya," tambah pemain timnas U-19 Indonesia itu.
Kasus match-fixing di Liga Indonesia tampaknya masih belum terberangus hingga ke akar-akarnya, salah satunya terjadi lagi di Liga 2 2021 yang dilakukan oleh lima pemain Perserang Serang dalam beberapa pertandingan.
Lima pemain itu pun sudah dipecat oleh Perserang Serang lantas mendapat sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI berupa larangan beraktivitas di dunia sepakbola nasional selama beberapa waktu, mulai dari 1 hingga lima tahun.