Djawanews.com – Bagi orangtua, mengenali tahapan anak dalam mengekspresikan emosinya sangatlah penting. Karena dengan mengenali tahapan anak dalam mengekspresikan emosinya, membuat orangtua tahu apa yang harus dilakukan.
Anak-anak memiliki perasaan dan emosi yang dapat mereka ungkapkan dan ekspresikan melalu berbagai cara sesuai dengantingkat perkembangan usianya.
Pada semua usia, penting bagi orangtua untuk mengenali emosi positif yang coba anak-anak ekspresikan dan ungkapkan. Mengenali pola emosi positif tersebut membuat orangtua mengetahui pola penyesuaian yang baik bagi anak.
Setelah melewati masa bayi, usia sekitar 2-6 tahun, anak-anak pra-sekolah sudah dapat merasakan cinta dan kasih sayang dari orangtuanya, sehingga membuat anak-anak usia tersebut menjadi penuh kasih sayang kepada temannya, orangtuanya, dan sekitarnya.
Anak-anak usia 2-6 tahun akan mengerti cara memberikan kasih sayang ke temannya dan mencoba mengekspresikan emosi positif tersebut dengan cara yang biasa ia dapatkan dari orangtuanya.
Pada tahapan anak usia 6-12 tahun, kemampuan kognitif merema mulai berkembang secara pesat. Perkembangan kemampuan kognitif tersebut membuat anak dapat mengekspresikan emosinya lebih variatif dan terkadang dapat mengekspresikan dua emosi berbeda sekaligus.
Pada tahapan anak usia ini, mereka akan lebih mengerti kapan mengungkapkan emosinya seperti ketika mereka menguasai ketrampilan regulasi perilaku yang memungkinkan mereka menyembunyikan emosinya dengan cara yang sesuai aturan sosial.
Ketika anak sudah mencapai usia diatas 12 tahun, maka anak sudah bisa mengontrol emosi dengan baik, selain itu tahapan anak pada usia ini masih rentan mengalami gangguan emosi dari orang di sekitarnya.