Djawanews.com – Lebaran sering kali menjadi momen berkumpul dan bersilaturahmi. Namun, tak jarang kita bertemu dengan orang yang pernah membuat kecewa atau menyakiti perasaan kita. Di sinilah pentingnya memaafkan, bukan hanya untuk orang lain, tetapi juga demi ketenangan diri sendiri. Jika masih sulit untuk melakukannya, berikut lima alasan mengapa sangat penting untuk memaafkan:
- Saat memaafkan seseorang, Anda memaafkan diri sendiri
Ketika menyimpan dendam, tanpa sadar kita justru membiarkan diri terikat pada emosi negatif. Melansir Psychology Today, psikiater Abigail Brenner, MD. menjelaskan bahwa dendam tidak hanya mengarahkan kebencian kepada orang lain, tetapi juga menyakiti diri sendiri. Dengan memaafkan, kita membebaskan diri dari rasa sakit dan membuka ruang untuk kebahagiaan yang lebih besar.
- Memaafkan membuat Anda keluar dari mode korban
Perilaku playing victim atau mode korban, itu berbahaya. Sebab ini berarti tidak memutus ikatan negatif karena tidak memaafkan. Anda bisa kok memaafkan tanpa melupakan dengan apa yang pernah terjadi. Anda bisa memaafkan tetapi memilih untuk tidak berinteraksi secara sama, itu adalah pilihan. Pesan Brenner, tidak lagi menjadi korban artinya enggak dikendalikan energi negatif. Anda akan fokus pada diri sehingga jadi lebih kuat, berintegritas, dan membangun karakter.
- Memaafkan itu membebaskan
Memaafkan berarti mengalokasikan energi dan emosi untuk hal positif bagi pertumbuhan serta kesehatan emosional, psikologis, dan fisik. Memaafkan juga berarti tidak pada rantai yang menyedot energi. Alih-alih berfokus pada semua hal negatif, memaafkan memungkinkan Anda untuk mengingat semua hal positif yang mungkin masih ada.
- Memaafkan itu menyehatkan
Emosi negatif merampas energi dan membebani tubuh, pikiran, serta jiwa. Kemarahan dan kecemasan menyebabkan tekanan darah tinggi, detak jantung tidak seimbang, dan perasaan tak terkendali. Intensitasnya dapat bervariasi, mulai dari reaksi fisik yang ringan hingga sangat intens. Maka memaafkan membuat kita emrasa sedikit lega, beban terangkat dari pundah, dan bisa menghela napas rileks.
- Memaafkan membantu melangkah maju di jalur spiritual
Memaafkan mendorong welas asih dan dapat berhubungan dengan orang lain dengan nyaman. Membuat kesalahan merupakan pengalaman manusia. Jadi memaafkan adalah tindakan kebaikan serta jalan menuju perasaan damai.
Meski Lebaran sering dijadikan momen saling memaafkan, namun perlu ditekankan bahwa memaafkan seharusnya dilakukan kapan saja tanpa menunggu momen tertentu.
Dengan memahami manfaat ini, semoga kita semua bisa menjalani Lebaran dengan hati yang lebih lapang dan jiwa yang lebih tenang. Selamat merayakan Idulfitri dengan penuh makna!