Djawanews.com – Anak-anak memiliki beberapa kebiasaan yang tampak aneh di mata orang dewasa. Misalnya Seperti menggigiti baju, mengisap jari atau benda-benda kesayangannya, hingga gestur yang menandai mereka sedang gelisah. Namun sebenarnya kebiasaan pada anak ini memiliki alasan dan tujuannya tersendiri.
Menurut penelitian, 70 persen anak-anak yang sedang berkembang melakukan gerakan berulang dan tampaknya tanpa tujuan. Seperti menggigit kuku atau baju, memutar-mutar rambut, atau menggoyangkan kaki. Menurut dokter perkembangan anak di Rumah Sakit Anak Philadelphia, Amanda Bennett, MD., begitu Anda memahami mengapa mereka melakukannya, Anda tidak akan lagi melihatnya sebagai kebiasaan aneh atau perilaku tanpa tujuan. Untuk lebih memahami kenapa anak-anak memiliki kebiasaan aneh terebut, berikut ini bentuk kebiasaan dan apa alasan mereka melakukannya.
- Mengisap benda
Lindsey Biel, terapis okupasi pediatrik menjelaskan bahwa anak-anak tertarik pada mulut, mengunyah, dan mengisap yang mungkin melakukan kebiasaan tersebut karena mulut mereka agak kurang sensitif.
"Untuk anak-anak ini, kemungkinan besar perilaku mulut ini melepaskan neurotransmiter yang menyenangkan dan menenangkan seperti serotonin dan dopamin, yang membantu mereka merasa tenang, tidak terlalu bosan, dan lebih terlibat," jelas Biel.
Meskipun perilaku ini umumnya tidak berbahaya, Anda perlu memberikan penjelasan dan mengarahkan kembali jika benda yang diisap adalah sarang kuman, bisa membuat tersedak, dan berbahaya. Menurut American academy of Pediatrics dilansir Parents, Jumat, 11 Agustus, jika mengisap jempol atau jari berlanjut setelah usia 2 hingga 4 tahun, hal itu dapat memengaruhi bentuk mulut anak atau menyebabkan masalah orto seperti overbite.
Saran Bennett, memberinya permen karet bisa jadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan oral yang efeknya sama bahkan lebih baik karena menurut penelitian bisa membantu meningkatkan kewaspadaan dan kognisi.
- Bergoyang dan berputar
Ketika anak-anak bergoyang dan berputar sebelum tidur, sebenarnya mungkin karena sedang bekerja keras mendorong cairan, rambut, dan kristal kalsium karbonat kecil di telinga bagian dalam mereka. Kristal tersebut membentuk sistem vestibular yang memantau gerakan dan keseimbangan, jelas Lucy Jane Miller, Ph.D., direktur klinis STAR Institut Gangguan Pemrosesan Sensorik di Greenwood Village, Colorado.
"Ketika seorang anak berputar, gairah mereka meningkat dan kemampuan mereka untuk tetap tenang dan fokus meningkat. Artinya, sampai mereka mencapai puncak kurva, ketika gairah terus meningkat tetapi kinerja menurun," jelas Miller.
Tetapi meskipun beralasan, kalau dilakukan berlebihan dapat menyebabkan masalah sensorik. Artinya sangat penting untuk bekerja sama dengan anak Anda. Ada baiknya juga memiliki mainan khusus di rumah yang memenuhi kebutuhan sensorik anak, seperti kuda-kudaan.
- Mengendus sesuatu
Mengendus melibatkan indra penciuman. Lebih dari itu, bau adalah salah satu sistem sensorik yang terhubung langsung dengan sistem limbik dan merupakan pusat emosi, ingatan, dan kesenangan otak.
"Ini semua tentang pergaulan, dan anak-anak sering mengendus hal-hal yang memunculkan kenangan indah yang menurut mereka menghibur," terang Biel.
Aroma yang menenangkan ini dapat membantu anak merasa lebih aman dan terjamin. Atau membuat mereka cukup rileks sehingga memudahkan tidur. Tak hanya itu, anak mengendus sesuatu juga sedang mencari lebih banyak informasi sensorik daripada yang lain. Selain untuk kesenangan serta kenyamanan, mereka hiposensitif dan terkadang mencari bau yang tidak dianggap nyaman.
- Gelisah
Meremas, memutar-mutar rambut, hingga menyenggol, merupakan beberapa gerakan yang menandai gelisah. Gerakan atas gelisah ini menghasilkan sensasi kepenuhan akan sentuhan, kata Miller. Menurut penelitian, tubuh melepaskan neurotransmitter oksitosin yang membuat perasaan nyaman sebagai respons terhadap gerakan mencari sentuhan jari dan tangan, seperti berulang kali membelai rambut Anda dengan lembut.
"Kita tahu bahwa semua anak bergerak lebih banyak selama aktivitas mental yang menantang daripada yang mereka lakukan selama aktivitas yang kurang menantang," kata Michael J. Kofler, Ph.D., profesor psikologi di Florida State University di Tallahassee, Florida.
Artinya selain menenangkan, gelisah juga dapat membantu anak berkonsentrasi. Gerakan-gerakan kecil tersebut untuk merangsang otak mereka. Beberapa anak terutama yang menderita ADHD, gerakan gelisah membantu otak mereka tetap aktif dan meningkatkan daya ingat.
Itulah kebiasaan berulang yang sebenarnya punya alasan meski dianggap aneh. Namun, kalau perilaku tersebut mengganggu fungsi sehari-hari mereka, mungkin menandai gangguan pemrosesan sensorik. Maka jika Anda khawatir, bicarakan dengan dokter anak Anda dan merujuk ke terapis okupasi untuk mendapatkan terapi.