Djawanews.com – Vaping kerap dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan merokok tembakau. Namun, penelitian terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menemukan vaping dapat menyebabkan cedera paru serius dan memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan kulit. Berikut ini adalah efek buruk vaping bagi kulit yang perlu diwaspadai.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah efek vape untuk kulit yang perlu diwaspadai.
Efek Vape untuk Kulit
- Mengurangi kelembapan kulit dan menambah kerutan
Meski tidak menggunakan tembakau, kandungan nikotin yang terdapat dalam cairan vape dapat mengurangi kelembapan kulit.
Tak hanya itu, nikotin juga merusak kolage dan elastin dalam dermis, sehingga menyebabkan kerutan dan garis halus yang muncul lebih cepat.
“Vaping merupakan cara tercepat untuk menghilangkan kelembapan kulit, membuka jalan menuju dehidrasi,” kata Rupesh Shah, praktisi estetika di London Lip Clinic, mengutip The Sun.
- Mempercepat penuaan
Efek buruk vape untuk kulit yang berikutnya adalah mempercepat pembentukan tanda penuaan.
Paparan nikotin dapat menyempitkan pembuluh darah kecil. Hal ini mengurangi suplai oksigen dan aliran nutrisi ke kulit.
Bila sel-sel kulit utama kekurangan oksigen dan nutrisi, kulit bisa mulai kendur dan berkerut sebelum waktunya. Selain itu, warna kulit juga bisa tidak merata dan timbul flek kecokelatan.
- Meningkatkan risiko kanker kulit
Menurut Mervyn Patterson, seorang dokter kosmetik di Wood Medical, Inggris, bahan kimia yang umumnya terdapat dalam gas vape adalah formaldehida (formalin), nikotin dan turunannya, propilen glikol, toluene, asetaldehida, dan logam seperti kadmium, nikel, dan timbal.
Menghirup bahan kimia beracun bisa memengaruhi kesehatan kulit. bahan-bahan kimia tersebut dapat menumpuk di jaringan kulit.
Dokter Mervyn bilang, jaringan kulit yang sering terpapar zat beracun dapat mengalami gangguan fungsi. Misalnya, dalam hal perbaikan lapisan dan perlindungan kulit. Kondisi ini bisa membuat kulit jadi lebih sensitif dan rentan infeksi.
Jika lapisan kulit rusak dan mengalami peradangan kronis, maka bisa terjadi perubahan warna kulit, kemerahan, dan kehilangan kolagen. Selain itu, risiko kanker kulit juga akan ikut meningkat.
- Kulit kering dan bersisik
Pakar kecantikan di klinik spa medis Inggris Young LDN, Bianka Michalekova menyebut vape dapat membuat kulit kering dan bersisik.
Dia bilang, vape mengandung banyak bahan kimia dan nikotin yang dapat bersentuhan dengan kulit.
“ini dapat menyebabkan kulit kering dan bersisik,” terangnya.
Dia menambahkan, penggunaan vape bisa memperparah kondisi kulit kering. Gejalanya berupa kulit gatal dan mengelupas.
Kemudian, bahan kimia yang ada pada cairan vape bisa menyebabkan sensitivitas dan iritasi kulit yang menyebabkan ruam.
- Menghambat proses penyembukan luka di kulit
Efek vape untuk kulit yang terakhir adalah menghambat proses penyembuhan luka. Aliran oksigen yang terbatas karena pengunaan rokok elektrik dapat memperlambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi.
Selain itu, vaping juga dapat menyebabkan trombosit darah saling menempel, sehingga sulit untuk bergerak melalui pembuluh darah kecil di tubuh.