Djawanews.com – Sebagai orangtua, seringkali kita tidak menyadari bahwa anak-anak menyerap banyak hal dari lingkungan sekitar mereka, terutama dari perilaku dan kebiasaan orang dewasa. Memahami hal ini sangat penting agar orangtua dapat mengajarkan perilaku baik. Berikut beberapa hal yang diserap anak-anak tanpa disadari orangtua:
- Isyarat nonverbal
Orangtua mungkin berusaha menghindari konflik atau adu argumen di depan anak-anak. Namun, isyarat nonverbal yang hampir tak kentara, seperti mengangkat mata atau memutar mata dengan pandangan sinis saat berbicara manis, tetap dapat dikenali oleh anak-anak.
“Anak-anak memperhatikan dinamika ini, jadi usahakan sebaik mungkin untuk memuji orangtua da pengasuh lain di sekitar anak Anda -bahkan jika mereka berada di ruangan lain,” kata psikolog klinis Jazmine McCoy dilansir Huffpost.
Isyarat nonverbal ini berkaitan dengan rasa aman, percaya diri, perhatian, terhubung secara emosional dengan pengasuhnya, dan kecemasan.
- Cara memandang diri sendiri
Seperti isyarat nonverbal, anak-anak sangat menangkap bagaimana orang dewasa berbicara tentang tubuh mereka sendiri dan tubuh orang lain. Kata ahli diet Alyssa Miller, anak-anak dapat menangkap tindakan halus dan menarik kesimpulan tentang tubuh. Anak-anak mempelajari apa yang dianggap baik dan buruk, diinginkan dan tidak diinginkan.
Cara Anda sebagai orangtua memandang diri di cermin, diserap oleh anak-anak Anda. Mereka memperhatikan tindakan Anda, misalnya tentang bagaimana cara Anda berpakaian. Pada tindakan sehari-hari, orang dewasa terus-menerus menunjukkan kepada anak-anak cara memandang tubuh mereka sendiri. Jadi, mulailah mempertimbangkan cara Anda berkomentar atau menyaksikan orang lain. Sebab, anak-anak cenderung lebih peka daripada yang diperkirakan banyak orang dewasa.
- Sistem nilai yang dihargai orangtua
Anak-anak memperhatikan dan menyerap tentang apa yang sebenarnya dihargai orangtuanya berdasarkan kata-kata dan perilaku. Nilai-nilai yang dipelajari anak-anak diperoleh dari mengamati perilaku orangtuanya.
Menurut psikolog klinis Laura Markham, terlepas dari apa yang Anda ajarkan pada anak secara sadar, mereka akan tumbuh dari masa kanak-kanak dengan pandangan yang jelas tentang apa yang benar-benar Anda hargai. Lewat pandangan tersebut, anak-anak menyerap sistem nilai. Maka supaya berkembang dengan baik, kalau Anda pernah berbohong supaya mendapat harga tiket lebih murah, pastikan tidak melakukannya karena anak akan menyerap nilai dari perilaku ini.
"Kita perlu mengartikulasikan nilai-nilai kita kepada diri kita sendiri dan kemudian kepada anak-anak kita ― tidak hanya sekali, tetapi berulang-ulang, menerapkan nilai-nilai tersebut pada dilema sehari-hari yang dihadapi anak kita," tambah Markham.
- Cara memberi dan menerima welas asih
Anak-anak mampu menangkap bagaimana orangtuanya memberi dan menerima welas asih. Jelas Miller, anak-anak mempelajari cara orang dewasa menangani kesalahan, self-talk, harapan yang tidak realistis, dan kecenderungan perfeksionis.
Orangtua yang keras pada diri sendiri, secara tidak sengaja mengajarkan pada anak-anaknya untuk bersikap kritis dan keras pada diri mereka sendiri. Sebaliknya, orangtua yang lembut pada diri sendiri, akan mengakui kesalahan, ketahanan diri, menggunakan kesalahan sebagai pembelajaran, dan ini perilaku subtil yang diserap anak-anak Anda.
- Kebiasaan makan
Anak-anak memperhatikan kebiasaan makan orang dewasa dalam hidup mereka serta cara mereka berbicara tentang makanan. Orangtua dan pengasuh lainnya, secara langsung memengaruhi pilihan makanan yang dibuat anak-anak dan keyakinan yang mereka kembangkan tentang makanan.
Komentar makanan yang “baik” dan “buruk” serta rasa bersalah tentang makanan, diinternalisasi lewat pengamatan. Miller mengatakan, penelitian menunjukkan anak-anak cenderung makan makanan yang sama dengan orangtua mereka. Maka bagi orangtua, disarankan mencontohkan pendekatan yang seimbang dan positif terhadap makanan.
- Cara berbicara kepada orang lain
Cara membicarakan suatu hal yang buruk, atau membicarakan orang lain, harus dipikirkan secara bijak. Pasalnya, anak-anak dapat memahami fakta negatif tentang apa yang terjadi. Mungkin anak Anda tidak memahami secara teknis apa yang terjadi. Tetapi komentar sarkas, mengeluh, mengkritisi, atau obrolan tentang suatu hal negatif, dipahami anak dapat memengaruhi harga diri dan hubungan mereka dengan orang lain secara negatif.
Mengingat hal-hal tersebut, sangat penting bagi orangtua untuk selalu belajar menjadi orangtua yang baik dan bijak dalam bersikap serta berperilaku sehari-hari di depan anak-anak.