Djawanews.com – Ada banyak manfaat pengemasan vakum, di antaranya menjaga rasa makanan dan menjadikannya lebih awet. Sistem pengemasan vakum saat ini banyak diterapkan pada ragam produk makanan seperti makanan ringan dan frozen food, serta bahan makanan yang bisa diolah kembali, yakni buah, sayuran, daging, ikan dan lain-lain. Lantas berapa lama pengemasan vakum bisa menjaga produk makanan tidak mengalami kerusakan?
Apa itu Pengemasan Vakum?
Pengemasan vakum adalah sistem pengemasan dengan menciptakan ruang hampa udara untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan cara mengeleminasi oksigen dari kemasan.
Sistem pengemasan ini bisa meningkatkan masa simpan karena dapat membatasi pertumbuhan mikroorganisme penyebab pembusukan makanan. Akan tetapi, bakteri pathogen masih dapat berkembang biak dan bakteri ini tak bisa dideteksi indra penciuman maupun pengelihatan manusia.
Pengemasan makanan dengan sistem vakum memiliki banyak manfaat bila dibandingkan dengan sistem pengemasan lainnya.
Beberapa keunggulan pengemasan vakum, yakni:
- Masa simpan makanan jadi lebih panjang: Penghilangan oksigen pada plastik vakum dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Ini artinya, makan tidak akan cepat busuk atau rusak alias dapat bertahan lebih lama.
- Hemat biaya: Sistem pengemasan vakum tidak membutuhkan biaya yang banyak. Selain itu, metode ini dapat membantu memertahankan masa simpan produk.
- Tidak memerlukan bahan pengawet sintesis: Karena kemasan vakum dapat memperpanjang umur simpan produknya, Anda tidak memerlukan bahan pengawet sintesis (kimia) untuk mencegah kerusahaan pada bahan makanan.
Selain memiliki banyak kelebihan, pengemasan makanan dengan sistem vakum juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
- Pengelolaan gas eksternal sulit: Untuk mendapatkan gas pengawetan seperti nitrogen, dan karbon dioksida bisa mengeluarkan biaya mahal dan terkenal sulit dilakukan. Belum lagi, setiap produk memerlukan jumlah kombinasi gas yang berbeda supaya pengawetan produk efektif. Bila dalam prosesnya tidak sesuai, masa simpan produk tidak akan lama.
- Jenis penyegelan berbeda: Sebagian produk membutuhkan jenis penyegelan yang berbeda, seperti selang eksternal, pemotong, dan platform belakang vakum. Ini akan menambah biaya produksi.
- Kantong vakum sulit dibuka: Sistem pengemasan vakum dilakukan dengan plastik yang lebih keras dan tebal. Hal ini membuat kantong vakum menjadi sulit dibuka.
Makanan di Vakum Tahan Berapa Lama?
Telah disinggung di atas bahwa sistem pengemasan vakum dapat mencegah makanan menjadi cepat basi dan menjaganya tetap segar. Kemasan vakum memiliki ketebalan dan kekuatan yang cukup sehingga kemasan produk makanan tidak mudah rusak dan produk tetap terjaga kualitasnya.
Produk atau bahan makanan yang dikemas dengan sistem vakum dapat bertahan lebih lama, yakni 10-15 hari. Hal ini karena sistem pengemasan ini dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan mengeleminasi oksigen. Dengan begitu, masa simpan makanan akan menjadi lebih lama.