Djawanews.com – Setiap anak memiliki kecepatan yang berbeda dalam mencapai kemampuan berbicara. Sering kali, orangtua membandingkan perkembangan bicara anak mereka dengan anak-anak lain. Namun, daripada khawatir, memahami peran orangtua dalam mendukung perkembangan bicara adalah langkah yang lebih baik untuk memastikan anak tumbuh dengan optimal.
Banyak orangtua menganggap anak mereka harus cepat berbicara agar dianggap cerdas atau berkembang normal. Padahal, kemampuan bicara bukan sekadar soal waktu, tetapi lebih tentang bagaimana anak mendapatkan dukungan yang tepat dalam proses belajarnya. Orangtua memainkan peran penting dalam memberikan lingkungan yang kondusif, penuh stimulasi, dan didukung komunikasi aktif sejak bayi.
Tahapan Perkembangan Bicara Anak
- Tahap Pra-Lingual (0-6 Bulan)
Pada tahap ini, bayi mulai merespons suara dan lingkungan di sekitarnya meski belum dapat berbicara. Mereka belajar melalui mendengarkan suara dari orang tuanya, aktivitas sekitar, dan lainnya. Pada usia 2-3 bulan, bayi akan mulai mengeluarkan suara-suara yang dikenal sebagai cooing, seperti "ah" atau "oh."
Di usia 4-6 bulan, bayi mulai lebih aktif menggunakan suara untuk mengekspresikan perasaan mereka. Misalnya bayi berkomunikasi dengan cara seperti tertawa dan menangis, serta mulai menirukan nada suara orang dewasa.
- Tahap Babbling (6-12 Bulan)
Pada fase ini, anak mulai memasuki tahap yang lebih kompleks. Mereka mulai mengeluarkan bunyi berulang-ulang seperti "ba-ba-ba" atau "da-da-da," yang dikenal sebagai babbling. Kemampuan ini adalah tanda penting dalam perkembangan bahasa anak karena mereka mulai bereksperimen dengan berbagai kombinasi suara.
Di usia 9 bulan, bayi mulai memahami beberapa kata sederhana seperti "mama" dan "papa". Walaupun belum selalu menggunakannya dengan benar, namun kebiasaan tersebut menunjukkan adanya peningkatan dalam kemampuan berbicara si kecil.
- Tahap Kata Pertama (12-18 Bulan)
Sekitar usia 12 bulan, anak biasanya mulai mengucapkan kata pertama mereka. Kata ini mungkin adalah nama orang terdekat seperti "mama" atau benda yang sering dilihat seperti "bola."
Pada usia 18 bulan, anak biasanya sudah menguasai sekitar 5 hingga 20 kata. Selain itu, mereka mulai memahami lebih banyak kata daripada yang bisa mereka ucapkan, yang menunjukkan peningkatan dalam pemahaman bahasa.
- Tahap Penggabungan Kata (18-24 Bulan)
Di usia ini, anak mulai menggabungkan dua kata untuk membuat frasa sederhana seperti "mau susu" atau "papa pulang". Kemampuan ini menunjukkan bahwa anak mulai memahami hubungan antara kata-kata.
Mereka mulai bisa menggunakannya kombinasi kata untuk mengekspresikan keinginan atau kebutuhan mereka. Kosakata mereka juga tumbuh secara signifikan, dan mereka mulai mencoba menirukan kata-kata yang sering mereka dengar.
- Tahap Kalimat Sederhana (2-3 Tahun)
Pada usia 2 hingga 3 tahun, anak biasanya sudah mampu membentuk kalimat sederhana yang terdiri dari 3 hingga 4 kata. Misalnya mengucapkan kata-kata seperti "aku mau main" atau "itu bola merah".
Pada tahap ini, mereka mulai memahami tata bahasa dasar meskipun mungkin belum sepenuhnya tepat. Selain itu, anak-anak mulai bisa mengikuti instruksi sederhana dan mengajukan pertanyaan dengan kata "apa" atau "di mana."
- Tahap Bicara Lebih Kompleks (3-4 Tahun)
Di usia ini, perkembangan bicara anak menjadi semakin kompleks. Anak mulai menggunakan kalimat yang lebih panjang dan lebih tepat secara gramatikal. Mereka juga mulai memahami konsep waktu seperti "kemarin" atau "besok," serta menggunakan kata sambung seperti "karena" dan "tapi."
Pada usia 4 tahun, anak biasanya sudah bisa berbicara dengan lancar. Meskipun masih ada beberapa kesalahan dalam pengucapan atau struktur kalimat, namun kemampuan berbicara anak mulai menunjukkan peningkatan semakin baik.