Djawanews.com – Banyak orang yang sedang menjalani program penurunan berat badan memilih untuk menghindari nasi. Padahal, anggapan bahwa nasi selalu menjadi penyebab utama kenaikan berat badan tidak sepenuhnya benar.
Ahli gizi Garima Goyal menjelaskan bahwa seseorang tetap bisa menurunkan berat badan meskipun masih mengonsumsi nasi, selama jumlahnya tidak berlebihan.
“Semangkuk nasi tidak akan menyebabkan kenaikan berat badan, kecuali dimakan secara berlebihan,” kata Goyal, dikutip dari Healthshots.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Asosiasi Eropa untuk Ilmu Obesitas, menemukan bahwa orang yang mengonsumsi 150 gram beras rata-rata setiap hari memiliki tingkat obesitas lebih rendah, dibandingkan dengan yang konsumsi nasi kurang dari jumlah tersebut.
Hal tersebut membuktikan bahwa kontrol porsi dan kualitas diet secara keseluruhan lebih penting daripada tidak mengonsumsi nasi sepenuhnya. Pemilihan beras juga sangat penting agar diet dengan tetap mengonsumsi nasi berlangsung lancar.
Ahli gizi merekomendasikan beras merah dan beras hitam merupakan pilihan terbaik untuk menurunkan berat badan. Hal ini karena kedua jenis beras tersebut mengandung serat dan nutrisi yang tinggi.
“Kedua beras ini membantu mengurangi rasa lapar, menstabilkan kadar gula darah, dan meningkatkan metabolisme,” ujar Goyal.
Beras merah sudah terkenal sebagai salah satu beras terbaik untuk menurunkan berat badan. Berat ini kaya akan serat, yang dapat meningkatkan rasa kenyang dan mencegah makan berlebih.
Sementara nasi hitam kaya akan serat dan protein, yang dapat menstabilkan gula darah dan mengurangi rasa lapar. Nasi hitam juga dapat meningkatkan metabolisme lemak dan mengurangi akumulasi lemak dalam tubuh.
Meski demikian, jika Anda memang lebih menyukai nasi putih, Anda tetap bisa mengonsumsinya saat menurunkan berat badan. Namun, porsi dalam konsumsi nasi harus dikontrol dengan semangkuk kecil atau sekitar 100-150 gram per porsinya.