Djawanews.com – Berbagai macam minuman dan makanan berbahan dasar matcha belakangan ramai dibicarakan di media sosial. Namun perlu diingat bahwa matcha merupakan bubuk teh hijau yang dihaluskan. Artinya bahan makanan ini juga mengandung kafein sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi secara berlebihan.
Dikutip dari Real Simple, matcha dan teh hijau berasal dari pohon yang sama, yaitu Camellia sinensis. Namun, proses produksinya berbeda. Daun matcha sengaja ditanam di tempat teduh untuk meningkatkan kadar klorofil dan L-theanine.
Proses tersebut membuat matcha memiliki warna hijau terang dan rasa umami yang khas. Di luar rasanya tersebut, matcha juga mengandung kafein yang bervariasi, tergantung bagaimana matcha tersebut disiapkan.
“Matcha seremonial biasanya mengandung sekitar 30 hingga 60 miligram kafein per porsi,” kata ahli dari The Republic of Tea, Kristina Tucker.
Kandungan kafein matcha juga dipengaruhi dengan jenis matcha. Matcha seremonial yang berasal dari daun muda berkualitas tinggi cenderung memiliki kandungan kafein lebih tinggi, dibandingkan matcha kuliner umumnya yang digunakan untuk memasak atau campuran makanan.
Sementara itu, meskipun mengandung kafein, matcha sebenarnya tidak bisa disamakan dan dijadikan pengganti kopi. Hal ini karena terdapat perbandingan atas kedua minuman tersebut.
Satu cangkir matcha bisa mengandung 30 sampai 60 mg kafein, tergantung jumlah bubuk yang digunakan. Sedangkan satu camgkir kopi (8 ons) bisa mengandung sekitar 95 sampai 200 mg kafein.
Dengan demikian, meskipun matcha mengandung kafein, kadarnya jauh lebih rendah dibandingkan kopi. Namun, berkat kandungan L-theanine, asam amino, efek kafein pada matcha cenderung lebih stabil dan tidak membuat gelisah seperti setelah minum kopi.